LANGGUR, nemangkawipos.com – Yosua Egenius Tanlain, lulusan Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant), kini sukses mengelola Kei Island Dive Center (KDC), sebuah pusat penyelaman yang terletak di Kepulauan Kei, Maluku. Dengan kemampuannya dalam mempromosikan keindahan bawah laut dan pengalaman wisata yang menarik, Yosua berhasil menarik perhatian wisatawan asing ke daerah tersebut.
Dalam sebuah workshop yang diadakan di Ballroom Lt. 3 Kantor Pusat Polikant awal November lalu, Direktur Polikant, Jusron A. Rahajaan, menyebut Yosua sebagai inspirasi bagi mahasiswa lainnya. Kisah suksesnya menunjukkan bahwa dengan pendidikan dan semangat wirausaha, seseorang dapat meraih keberhasilan, meskipun awalnya tidak memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus dari SMA Sanata Karya Langgur pada tahun 2017.
Yosua, pria kelahiran 20 Mei 2000, menunjukkan ketekunan dan dedikasinya dalam mengembangkan Kei Island Dive Center, yang kini menjadi salah satu tujuan wisata utama bagi para pencinta snorkeling dan diving. Usahanya tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga memberikan kontribusi pada perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Ia langsung memulai usaha toko sembako dengan modal dari orang tuanya dan merambah dunia pariwisata sebagai tour guide atau pemandu wisata pada 2018, berbekal hobinya sebagai fotografer dan videografer.
Keputusan untuk melanjutkan pendidikan di Polikant baru muncul setelah reuni dengan teman-temannya. Meski awalnya skeptis, karena mengira Polikant hanya tentang perikanan, Yosua tertarik ketika mengetahui adanya program studi pariwisata yang sesuai dengan bisnisnya. Ia resmi bergabung di Polikant pada 2019.
“Beta pikir, oh sudah. Mumpung Beta aktif di pariwisata, tertarik, Beta join (gabung). Beta mendaftar [di Polikant], lalu masuk kuliah 2019,” tutur Yosua kepada suaradamai.com belum lama ini.
Yosua memanfaatkan waktu kuliah empat tahun di Polikant dengan maksimal. Ia tidak ingin menjadi mahasiswa yang ia sebut “kupu-kupu alias kuliah, pulang, kuliah pulang”. Ia memaksakan diri agar harus mendapat ilmu dan pengalaman yang baik di Polikant sebagai bekalnya di kemudian hari.
Masuk di Polikant, Yosua langsung bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik, wadah pembelajaran mahasiswa yang makin eksis ketika kemudian dipimpin olehnya. Ia menggantikan Nelson Amaral, mahasiswa Polikant asal Negara Timor Leste yang juga sempat belajar jurnalistik di media Suaradamai.com.
Di bawah kepemimpinannya, Yosua dan kawan-kawan berhasil meraih prestasi nasional dengan film pendek “Sobian” yang masuk 30 besar lomba Festival Film Mahasiswa Indonesia tahun 2020.
Hobi Yosua di bidang videografi ia terapkan dengan baik dalam film tersebut. Tetapi itu belum cukup untuk menjalankan bisnisnya sebagai pemandu wisata. Yosua lalu mendalami selam di Polikant Diving Club (PDC), sebuah klub selam yang dibentuk oleh Polikant sejak 2012.
Masih sebagai mahasiswa, Yosua terus mengasah kemampuan menyelam. Ia mengambil lisensi selam tingkat dua dalam pelatihan yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara, yang mana kegiatan itu juga dilatih oleh PDC.Kuliner Maluku
Kemampuan selam itu ia maksimalkan. Yosua mencetak prestasi di bidang selam dan fotografi sekaligus. Bersama dengan PDC, Yosua ikut lomba fotografi bawah laut dan meraih juara I tingkat nasional.
Yosua lulus dengan mengantongi lisensi selam tingkat tiga, yakni rescue diver, setelah mengikuti Jambore Selam Nasional di Ambon dan Banda pada 2023. Ketika itu, ia bertindak sebagai ketua kontingen.
“Setelah jambore, Beta dapat bonus dari Pa Direktur [Polikant Jusron A. Rahajaan], kasih naik tingkat diving lagi. Jadi sekarang beta sudah tingkat ketiga, rescue diver,” ucap Yosua.
Bersama dengan UKM Jurnalistik, Yosua dan kawan-kawan juga memenangkan dua program dana hibah selama dua tahun berturut-turut. Dua program tersebut adalah pembuatan rumah ikan di Pulau Bair, Kota Tual, dan program pengadaan fasilitas UKM Jurnalistik Polikant.
Kendati punya jadwal yang cukup padat di kampus, Yosua tetap menjalankan bisnis toko sembako dan aktivitas tour guide. Selain itu, ia juga menerima permintaan pembuatan video dari banyak pihak.
Yosua didapuk sebagai wisudawan terbaik tahun 2023. Ia mewakili ratusan mahasiswa menyampaikan kesan dan pesan saat upacara kelulusan.
Setelah wisuda dari Polikant, Yosua masih tetap menjalankan bisnisnya. “Jaga toko lanjut, videografer masih. Sekarang buka rental Playstation (PS),” kata Yosua.
KDC dan wisatawan asing
Yosua mengaku puas. Ia tidak menyesal kuliah di Polikant. Justru di Polikant, ia mendapat kesempatan mengasah kemampuan dalam banyak hal, terutama yang menunjang bisnis pariwisatanya.
“Beta puas. Seng menyesal kuliah di Polikant. [Manfaat] pertama beta dapat relasi baru, lalu dapat ilmu, dapat pengalaman baru. Datang di dunia kerja, katong seng kaget lai. Dapat hal baik banyak di kampus,” kata Yosua.
Setelah lulus, Yosua kemudian bekerjasama dengan investor lokal dan membuka sebuah dive center (pusat penyelaman), bernama Kei Island Dive Center (KDC). Di pusat penyelaman ini, Yosua berperan sebagai pengelola sekaligus sebagai pemandu wisata.
Awalnya Yosua hanya mengantar turis domestik dan wisatawan asing yang sudah ada di Kepulauan Kei. Kini, layanan wisata yang ia bangun sudah berjejaring ke luar negeri. Terakhir, ia mengantar wisatawan yang berasal dari Tiongkok.
Mereka melakukan penyelaman di perairan Kei Kecil Barat, Maluku Tenggara, pada Oktober lalu. Mereka juga melanjutkan trip pencarian “tabob” (penyu belimbing/penyu purba) di perairan tersebut.
“Banyak turis manca negara yang gunakan jasa KDC. Dulu dengan wisatawan domestik, sekarang sudah dengan wisatawan asing,” ucap Yosua.