TIMIKA, nemangkawipos.com – Ketua Klasis GPI Papua Mimika, Pdt. Ferdinans C. Hukubun mengapresiasi masa kepemimpinan Eltinus Omaleng dan Johanes Rettob. Yang akan berakhir pada 6 September 2024.
“Terimakasih atas kepemimpinanya apa yang di tabur oleh bapa Omaleng dan bapa Rettob, biarlah itu menjadi berkat pembangunan di kabupaten Mimika, Tuhan memberkati keluarga besar Omaleng dan keluarga besar Rettob. Atas dedikasi dan pengabdiannya bagi kabupaten Mimika,” kata Pdt. Ferdinan.
Pdt. Ferdinan selaku tokoh agama berharap,”dengan adanya Penjabat kabupaten Mimika yang baru bapa Valentinus Sudarjanto Sumito, dalam menunaikan tugas sebagai Penjabat Bupati Mimika. Dengan harapan terus membangun semangat Emeneme Yauware bersatu bersaudara kita membangun,” harapnya. (05/09/2024).
Selain itu, Untuk kesuksesan pelaksanaan Pilkada tahun 2024 ini, tokoh agama ini mengajak semua pihak, baik tokoh agama, pemangku kebijakan, maupun masyarakat umum, untuk bersama-sama mengawal Pilkada 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 november 2024 mendatang, agar tetap aman tanpa permusuhan.
“Kami berharap para tokoh agama mengambil peran sebagai penyejuk umat masing-masing. Demikian juga tokoh-tokoh masyarakat yang ada di kabupaten Mimika, mari bersama-sama kita mengajak masyarakat untuk memilih dengan cara yang santun dan damai. Penyelenggara pemilu dan tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat ikut serta mengedukasi masyarakat untuk tidak menggunakan isu sara dalam pemilu,” mintanya.
Tidak hanya tokoh agama dan masyarakat, Ferdinan juga mengajak para pejabat serta ASN, TNI dan Polri, untuk tetap menjaga netralitas dan integritasnya, sebagai cerminan kepada masyarakat.
“Jaga netralitas, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan pemilu yang aman, damai, bermartabat dan berkualitas di negeri ini,” serunya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menghormati perbedaan sikap politik dan pilihan.
“Saling menghormati dan tidak menjelek-jelekkan satu sama lain hanya karena perbedaan pilihan. Tidak ekstrem dan berlebihan dalam mendukung. Tidak menganggap urusan dukungan politik adalah segala-galanya dan perkara hidup dan mati bagi seseorang,” ungkapnya. (Redaksi)