TIMIKA, nemangkawipos.com – Dalam memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 79, Pemerintah Kampung Damai menggelar berbagai lomba termasuk lomba merajut noken. Lomba dan penilaian dilakukan pada Sabtu, 17/08/2024 di halaman kantor Pemerintah Kampung Damai, Timika Papua Tengah.
Pada perayaan HUT RI sebelum-sebelumnya, Pemerintah Kampung belum pernah menggelar lomba yang seperti ini, lomba yang dilakukan tahun ini merupakan lomba yang pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Kampung Damai.
Ada lima mata yang digelar dalam memeriakan HUT RI Tahun ini, diantaranya adalah Makan kerupuk, balap karung, tarik tambang, kebersihan lingkungan RT, dan merajut noken dengan tema HUT RI ke 79. Dari sekian mata lomba yang dipertandingkan, rajut noken merupakan lomba yang sangat menarik dan mencuri perhatian masyarakat maupun pemerintah Kampung dalam pengembangannya ke depan.
Noken dimasukan ke dalam mata lomba dikarenakan noken memiliki nilai budaya Papua yang harus di eksplor dan dikembangkan. Selain karena memiliki nilai budaya, lomba rajut noken dilakukan agar bisa adanya pemberdayaan terhadap mama-mama Papua sehingga bisa mendorong pengembangan usaha noken dalam sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ungkapan ini datang dari Sekretaris Kampung Damai, Painus Magai saat ditemui pada saat gelaran lomba HUT RI di kampung Damai.
Berbagai lomba yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kampung Damai dengan memanfaatkan momen HUT RI ke 79 ini bertujuan untuk memupuk rasa kebersamaan sehingga bisa mendukung pembangunan Kampung yang lebih baik ke depannya.
“Dengan momen kegiatan ini masyarakat bisa merasa saling memiliki untuk mendukung program-program Kampung sesuai dengan motto Eme Neme Yauware” Tutur Painus.
Painus yang juga merupakan ketua Dewan Pengurus Cabang Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPC KNPI) Distrik Kwamki Narama itu menambahkan bahwa hadia pemenang lomba akan diserahkan pada perayaan HUT Kampung Damai pekan depan.
Sementara itu, salah satu peserta lomba rajut noken dari RT 07, Wakina Tabuni secara singkat mengungkapkan bahwa noken memiliki nilai budaya Papua. Selain itu, noken juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti mengisi pinang, ubi, dan sayur.