TIMIKA Nemangkawinews.com, – Pemerintahan Kampung (Pemkam) Nawaripi, Distrik Wania baru melakukan pembagian bantuan langsumg tunai (BLT) tahap 3 dan 4 tahun anggaran 2023 sebesar Rp 129.600.000 bagi 77 KK. BLT elstrim ini dengan penerima manfaat bagi warga yang benar-benar tidak mampu, seperti cacat permanen, janda dan duda yang secara fisik tidak mampu bekerja lagi.
Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun saat pembukaan pembagian BLT di aula LPK Nawaripi, Mimika Papua Tengah Selasa (9/1/2024) meminta maaf atas keterlambatan pembagian dana BLT ekstrim untuk 6 bulan 2023 yaitu tahap 3 dan 4.
Untuk teknis pembagianya sama seperti sebelumnya, dimana masing-masing RT yang menerima dan menyalurkan ke warga yang masuk dalam kategori tidak mampu.
“Ini sudah dilakukan empat kali dengan harapan Ketua RT serahkan ke orang yang sama ditandatangani dan ada dokumen. Lalu laporan penyerahan dikembalikan RT ke bendahara kampung,” kata Norman.
Dihadapan Kepala Distrik Wania dan Kasi Intel Kejaksaan dia menuturkan, pembagian BLT dihadiri Ketua-ketua RT sehingga warga tidak datang mengerumuni komplek LPK ini. Selain itu BLT ini tidak semua warga terima. Hanya warga yang terdata benar-benar tidak mampu.
Sementara itu, Kadistrik Wania, Mateus Sedan menuturkan Kampung Nawaripi banyak buat inovasi dan perubahaan-perubahaan. Seperti halnya pembagian BLT ini. Dimana BLT merupakan kebijakan pusat namun mekanisme pembagiannya diatur begitu bagus dengan melibatkan RT-RT.
“Sebagai kadistrik saya mendukung langkah-langkah yang dibuat kepala kampung dalam pelayanan kepada masyarakat Nawaripi. Yang penting untuk pelayanan masyarakat saya dukung itu,” terang dia.
Ditempat yang sama, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Timika, Masdalianto,SH dalam arahanya mengatakan kampung Nawaripi banyak inovasi dalam kebijakan maupun program.
Kata dia jika banyak warga masih butuh BLT berarti program itu tidak berhasil. Setidaknya aparat kampung bersama RT mengarahkan warga bahwa BLT bukan konsumtif tapi bantuan untuk menggiatkan warga agar tidak tergantung pada pemerintah.
Kedepan terang dia, dana yang dianggarkan pemerintah untuk BLT bisa digunakan untuk program padat karya serta program pembangunan di kampung.
Dia mengakui mendapat undangan dari kampung Nawaripi dan melihat program pembangunan yang ada.
“Dana BLT ini milik negara yang diperuntukan bagi masyatakat. Dan hari ini kami semua saksikan pembagiannya dari kampung kepada RT-RT dan selanjutnya harus sampai ke tangan waega yang benar-benar membutuhkan,” tutupnya.