TIMIKA, nemangkawipos.com — Pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Timika Santa Thresia, rayakan Natal dan Tahun Baru bersama anak-anak Serikat Kepausan Anak-anak dan Remaja Misioner (Sekami) Santa Maria Stasi Samudera Raya Paumako, Paroki Santo Imanuel Mapurujaya, Dekanat Mimika-Agimuga Keuskupan Timika, Papua.
“Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas kehendak-Nya PMKRI Cabang Timika bisa bertemu dan berbagi kasih dan kebahagiaan bersama adik-adik Sekami Stasi Samudera Raya Paumako,” Kata Mersi Ketua PMKRI Cabang Timika dalam rilisnya yang diterima nemangkawipos.com Minggu (7/1/2024).
Menurutnya, anak-anak Sekami sangat antusias menyambut kehadiran pengurus dan anggota PMKRI untuk melaksanakan Misa yang dipimpin Pastor Moderator PMKRI Cabang Timika Santa Theresia RP Ari Wardana, SCJ sekaligus bersama merayakan Natal dan Tahun Baru.
“Atas nama pengurus dan anggota saya menyampaikan terimakasih kepada dewan stasi yang sudah menerima baik kehadiran kami. Hal ini berkat komunikasi yang dibangun baik antara kami, juga dengan umat dan Sekami stasi Samudera Raya untuk melaksanakan Misa dan merayakan kebersamaan dalam acara ini,” ujarnya.
Pihaknya berharap agar melalui Misa serta perayaan Natal dan Tahun Baru ini semakin membangkitkan semangat kerja sama dalam keberagaman untuk saling memahami dan saling mengasihi satu sama lain.
“Saya juga berharap agar kasih Tuhan selalu menyertai kita semua di tahun yang baru. Selain itu kita berdoa dan berharap agar hidup kita dipenuhi berkat berlimpah untuk membangun persaudaraan sejati di tengah keberagaman mewujudkan kehidupan yang lebih bermartabat,” harap Mersi.
Pastor Ari Wardana dalam kotbahnya mengatakan, PMKRI sudah sepatutnya terus membangun kualitas komunikasi dan kolaborasi agar wajah sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) bernafaskan Katolik semakin berkembang dan dirasakan kehadirannya oleh umat, khususnya di Keuskupan Timika.
“Saya berdoa dan berharap agar pengurus dan anggota PMKRI Timika menjadi duta damai yang menawarkan kasih dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dalam perjumpaan dengan sesama seturut teladan Tuhan Yesus Kristus. Juga berjalan bersama dalam keberagaman baik suku, bahasa, budaya, dan agama untuk mewujudkan persaudaraan sejati,” kata Romo Ari.
Menurutnya, damai sejahtera harus dimaknai di mana suasana hidup damai, rukun, dan tentram serta saling mengasihi harus menyata atau konkrit. Wujud nyata itu tidak hanya terkait hubungan antara manusia dengan Allah tetapi juga antar manusia dan manusia dengan alam semesta.
