SMTK Berea Timika Gelar Ibadah Syukur Penamatan dan Pengutusan 22 Siswa-Siswi Kelas XII

TIMIKA, nemangkawipos.com – Sekolah Menengah Teologi Kristen Berea Timika menggelar ibadah syukur penamatan dan pengutusan 22 Siswa-siswi kelas XII pada Jumat, 09/05/2024 di Gereja Kemah Injil di Jalan Petrosea, Timika, Papua Tengah.

Syukuran penamatan dan pengutusan yang bertajuk Menuju masa depan dengan hati penuh rasa syukur tersebut digelar setelah para siswa kelas XII lulus dalam mengikuti ujian akhir. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Pimpinan Klasis, para Pendeta, pihak sekolah, orang tua murid, dan tamu undangan lainnya.

Sebanyak 22 siswa-siswi yang baru saja mengikuti penamatan dan pengutusan ini akan melanjutkan pen

didikan di perguruan tinggi
di seluruh Indonesia. Selain itu, ada juga yang berkomitmen untuk terpanggil melayani Tuhan di gereja Kemah Injil yang tersebar di Kabupaten Mimika.

Perlu diketahui bahwa Sekolah Teologi Kristen Berea berada di bawah Yayasan Pendidikan Kemah injil yang bernaung pada Gereja Kemah Injil Indonesia. Saat ini terdapat 11 tenaga guru dan 58 siswa-siswi kelas X dan Kelas XI dengan melakukan aktivitas belajar mengajar dari hari senin sampai jumat.

Pada dasarnya pendidikan di sekolah Teologi Kristen adalah membentuk karakter
siswa-siswi yang mandiri dan berfokus pada cita-citanya, kemudian kembali sebagai pemimpin Gereja, dan pemimpin masyarakat dan pemerintahan di Papua, pada khususnya Kabupaten Mimika.

Siswa-siswi yang baru saja lulus ini merupakan angkatan yang ke-29, bahkan alumni SMTK Berea ada yang telah berkarir di PT Freeport, pemerintahan, dan juga ada yang berkomitmen melayani di lembaga-lembaga Kristen yang ada di Papua.Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMTK Berea Timika, Diben Mirip, S.Th saat diwawancarai di Gereja.

Diben mengungkapkan bahwa SMTK Berea Timika mempunyai legalitas dan sudah terakreditasi pada tahun 2024 oleh lembaga kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Dengan demikian, Ia menghimbau kepada seluruh orang tua agar jangan ragu mendaftarkan anaknya untuk mengikuti pendidikan di SMTK Berea. Sekolah yang dipimpinnya tersebut telah diakui oleh pemerintah, bahkan telah bekerja sama dengan Kementerian dan dinas pendidikan terkait beasiswa peserta didik dan kerjasama lainnya.

Sebagai orang tua kedua di Sekolah, Diben berharap siswa-siswi yang baru tamat tersebut tidak berhenti setelah lulus tapi terus mengejar impian mereka sebagai anak-anak bangsa dan sebagai anak-anak Papua. Niat belajar mereka harus terus tinggi agar mereka bisa memiliki pengetahuan yang luas untuk memimpin sebagai anak daerah di Papua lebih khususnya di Timika.

“Sebagai guru, kami berkomitmen terus mendorong dan mendoakan mereka”. Tutup Diben