TIMIKA, nemangkawipos.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Primus Natikapereyau, menyuarakan keprihatinannya terkait pembongkaran lahan seluas 78 hektare di Distrik Iwaka, Mimika, yang dinilainya justru merugikan masyarakat setempat.
Menurut Primus, lahan tersebut awalnya disebut-sebut akan digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat, seperti pertanian atau perkebunan. Namun, pembongkaran dilakukan tanpa perencanaan yang jelas dan matang.
“Lahan itu hanya dibongkar begitu saja, tidak dibersihkan sampai ke akarnya. Sekarang tidak bisa ditanami karena pohon dan rumput masih berserakan,” ujarnya kepada nemangkawipos.com, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan, masyarakat kecewa karena pembongkaran lahan tersebut bukan hanya tidak memberikan manfaat, tetapi juga merusak hutan sagu yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi warga.
“Lebih baik tidak dibongkar, biarkan lahan itu seperti semula. Sekarang malah hutan sagu dirubuhkan, masyarakat tidak dapat manfaat apa-apa,” tegasnya.
Primus juga mengkritik keras dugaan adanya praktik yang merugikan masyarakat demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
“Pembodohan terus berjalan, hanya mencari keuntungan di atas penderitaan masyarakat,” katanya.
Ia pun meminta agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Kepada instansi terkait, khususnya Dinas Perkebunan, ia mendesak agar segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini.
“Kalau memang sudah dibongkar, ya dibersihkan sampai tuntas supaya bisa dimanfaatkan masyarakat. Jangan hanya dikerjakan setengah-setengah,” pungkasnya.