Mimika | Ribuan masyarakat Kei menggelar deklarasi dukungan kepada bakal pasangan calon Bupati, Maximus Tipagau dan bakal pasangan calon wakil bupati, Peggi Patrisia Pattipi pada Sabtu, 21/09/2024 di Lapangan Timika Indah, Papua Tengah.
Deklarasi yang bertajuk “Yauf Indir” atau dikenal dalam bahasa Indonesia dengan “Kobaran Api” tersebut merupakan bentuk komitmen masyarakat Kei dalam memberikan dukungan kepada bakal pasangan calon MP3.
Figur Maximus sangat tahu perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh Leluhur Kei yang masuk di pedalaman dan di pesisir pantai untuk mendidik, dan membawa injil di Mimika, hal tersebut tentunya bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dengan perjuangan tersebut, seharusnya Suku Kei disebut sebagai Suku kedelapan di Mimika. Perjuangan Leluhur Kei tersebut dikemukakan oleh Maximus Tipagau saat menghadiri deklarasi.
Ia mengungkapkan bahwa masyarakat Kei merupakan saudara yang menjadi bagian darinya dan tidak bisa terpisahkan darinya, masyarakat Kei akan bersama-sama membangun kabupaten ini. Dengan demikian, sudah saatnya untuk orang Papua membalas budi untuk saudara-saudara Kei
Kepemimpinan di Kabupaten Mimika membutuhkan orang yang hatinya terbuka, tangannya ringan, otaknya pintar, pergaulan, dan jaringannya luas. Selain itu, sih calon juga harus memiliki visi dan misi yang sempurna. Maximus mengaku akan memberikan layanan Pendidikan, kesehatan, dan transportasi gratis saat terpilih menjadi bupati.
Pada kesempatan itu, Ia juga mengemukakan alasan memilih Peggi Patrisia Pattipi untuk mendampinginya sebagai wakil bupati. Peggi dinilai memiliki prestasi dan rekam jejak yang baik, hal itu dibuktikan dengan terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) selama dua periode. Selain anak dari mantan gubernur Pattipi, diketahui Peggi Pattipi juga memiliki ibu seorang politisi yang pernah menjabat anggota dewan di Fak-fak sekitar tahun 1960-an.
Dalam menepis isu terkait tidak memiliki prestasi, pria yang dijuluki Gladiator Papua itu membeberkan bahwa dirinya pernah bekerja selama tiga tahun di kantor kepresidenan. Selain itu, Ia juga bekerja sebagai staf ahli Menteri Dalam Negeri sejak lima tahun hingga saat ini. Saat itu, Maximus juga ikut didalam membantu pemerintah merumuskan empat Daerah Otonomi Baru di Papua.
Jadi kalau ada rumor saya tidak punya pengalaman, itu bohong semuanya. Tegas Maximus.
Wilayah pesisir selatan mulai dari Fak-Fak sampai Merauke, di seluruh pantai, di gunung, ada jasat dan tulang-benulang orang tua-tua Kei yang datang untuk membangun negeri ini. Hal tersebut disampaikan oleh Tokoh masyarakat Kei untuk MP3, Athanasius Allo Rafra saat menyampaikan sambutan deklarasi.
Ia mengungkapkan bahwa sudah Ratusan tahun yang lalu, Leluhur Kei telah merantau ke Papua untuk mendidik, membawa Injil, dan membawa agama di Papua. Oleh karena itu, sudah saatnya tampil putra-putri asli Papua untuk memimpin daerah ini. Dengan hal tersebut maka tidak ada alasan lagi untuk tidak mendukung pasangan Maximus Tipagau dan Peggi Patrisia Pattipi. Ia yakin pasangan MP3 bisa menciptakan banyak lapangan kerja untuk anak-anak Kei yang saat ini mendulang emas.
Pria yang akrab disapa Allo Rafra itu mengajak masyarakat Kei agar mempercayakan nasibnya kepada pasangan Maximus dan Patricia Pattipi, Sebab Allo percaya bahwa pasangan MP3 bisa mensejahterakan masyarakat.
“Jadi kita pilih orang yang bisa mengangkat kita, mengangkat harga diri orang Kei”
Mantan Penjabat Bupati Mimika Periode 2007-2008 itu menghimbau kepada masyarakat Kei yang hadir agar mengajak keluarga-keluarga yang tidak sempat hadir agar memilih pasangan MP3. Selain itu, masyarakat juga dihimbau agar tidak melakukan praktek politik uang.
