TIMIKA, nemangkawipos.com – Ketua Komunitas Pemuda Kei kabupaten Mimika Edowardus Rahawadan, secara tegas mengajak Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, untuk berkomitmen dalam menjaga kestabilan pangan hasil bumi dari petani lokal serta harga jualnya.
“Saya perlu ingatkan bahwa mama-mama dari tujuh suku di Mimika, tidak mungkin bisa menjual ubi, pisang, serta keladi mereka di pasar-pasar di luar tanah Papua. Oleh karena itu, saya meminta agar Pemerintah Daerah menghentikan pengiriman pangan dari luar daerah Papua ke Mimika,” kata Edo sapaan akrab dalam keterangan tertulisnya melalui pesan via WhatsApp yang diterima nemangkawipos.com Sabtu, (03/08/2024)
Selain itu Ia juga menekankan, pentingnya menjaga kelangsungan hidup para petani, khususnya mama-mama asli Papua yang menjual hasil pertanian mereka di pasar.
Kualitas pangan yang dihasilkan oleh mama-mama Papua, terutama dari enam suku pegunungan di Kabupaten Mimika, jauh lebih baik dan segar dibandingkan produk yang didatangkan dari luar daerah.
Menurutnya, ubi dan pisang yang dijual oleh petani lokal tidak hanya memiliki rasa yang lebih enak, tetapi juga menjamin keberlanjutan ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Stop mendatangkan ubi serta pisang dari luar daerah. Kita harus mendukung produk lokal dan memastikan bahwa hasil bumi dari petani kita dihargai dengan baik di pasar,” ungkapnya.
langkah ini tidak hanya akan memperkuat ekonomi lokal tetapi juga akan memperkuat ketahanan pangan masyarakat di Kabupaten Mimika. Ia berharap bahwa kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan nilai jual hasil pertanian lokal dapat segera terwujud demi kesejahteraan bersama.
Tolong pemerintah hentikan pangan dari luar daerah papua ke mimika Pisang dan umbi umbian Kwalitas pisang dan ubi ubian yang dimiliki mama mama papua enam suku pegunungan di pasar di kabupaten Mimika, lebih berkwalitas serta segar. Sehingga stop datangkan Ubi serta pisang dari luar daerah.
“Saya merasa miris daerah ini Semua kepentingan dibawa masuk dari luar hampir sebagian besar hak oarang Papua diambil sekarang pasar lokal juga hampir diambil Ini harus jadi perhatian serius pemerintah. Mama mama ini tidak mungkin drop makanan hasil bumi ke daerah lain luar Papua, Sehingga warga yang lain juga paham itu jangan bawa hasil bumi dari luar Papua ke Timika seperti, keladi, ubi jalar, pisang,” pungkasnya. (*)