TIMIKA, nemangkawipos.com – Pemerintah Distrik Mimika Tengah berkomitmen melakukan Percepatan pencegahan dan Penurunan Stanting di dengan menggelar sosialisasi pada Jumat, 02/08/23 di Kampung Atuka, Mimika Papua.
Dalam kegiatan tersebut, pemerintah Distrik menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) yang merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang sama-sama punya komitmen untuk memberantas Stanting.
Selain itu, tenaga medis puskesmas Atuka juga dilibatkan dalam mensosialisasikan pencegahan dan penanganan penurunan stanting.
Kegiatan ini dilakukan mengingat angka stanting di Distrik Mimika yang tinggi, berdasarkan rilisan data lokus stanting tahun berjalan kabupaten Mimika Tahun 2024.
Pada kesempatan itu, Koordinator kegiatan sekaligus sekretaris Distrik Mimika Tengah, Eddy Ayomi mengatakan sosialisasi ini merupakan salah satu fungsi dan tugas dari pemerintah distrik, dimana ada tiga fungsi yakni sosialisasi, pendampingan dan koordinasi.
Sosialisasi yang dilakukan tentunya diberikan masyarakat dan melalui narasumber DP3AP2KB dan tenaga medis puskesmas Atuka dan terkait bagaimana cara melakukan percepatan pencegahan dan penanganan stanting. Saat ini pihaknya mengambil salah satu kampung yaitu kampung Atuka, sebagai tolak ukur pertama dalam waktu enam bulan.
Persoalan stanting ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yakni kesulitan untuk mendapatkan air bersih, mengkonsumsi meminum air mentah serta belum adanya fasilitas jamban.
Pemberantasan stanting tentunya tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak saja tetapi harus dilakukan secara kolaborasi bersama dengan seluruh elemen masyarakat.
Pemerintah Distrik juga telah mensosialisasikan kepada pemerintah kampung agar mengalokasikan sebagian dana desa untuk asupan makan sebagai sebuah langkah konkret, langkah tersebut telah dilakukan oleh pemerintah kampung secara berkala.
Sebagai bentuk komitmen, ke depannya pihak pemerintah Distrik berencana untuk membangun rumah sehat yang akan digunakan sebagai wadah untuk mempersiapkan asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Selain itu, rumah sehat ini juga digunakan sebagai pemberdayaan kader untuk penyediaan makanan bagi anak yang terdampak stanting.
Eddy berharap melalui kegiatan ini masyarakat bisa mendapatkan informasi yang lengkap terkait stanting sehingga bisa memahami bagaimana cara pencegahan dan penangan stanting di kampung Atuka.
Sementara itu, Narasumber DP3AP2KB, Yosoa Yeuyanan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penguatan kepada kader Tim Pendamping Keluarga) TPK karena peran dan fungsi kader sangat strategis di lapangan, dimana berperan dalam memberikan pendampingan kepada kelompok sasaran. Kelompok sasaran dalam hal ini adalah remaja wanita, calon pengantin, ibu hamil, ibu paska hamil, batita dan balita.
Kegiatan ini sesuai dengan rembuk stanting yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika maka harus diteruskan ke tingkat Distrik dan kampung.
Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menyebutkan bahwa persentase status gizi di kabupaten Mimika berada pada angka 30%, sedangkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 menyebutkan angka status gizi di Mimika berada pada angka 24,7%. Sekalipun turun, angka ini belum menggembirakan karena masih berada di atas standar nasional yaitu 14%.
Untuk pencegahan tentunya masyarakat dihimbau agar berperilaku hidup bersih sehat, tidak membuang air sembarangan, dan melakukan kunjungan rumah kepada keluarga berisiko stanting agar bisa memproteksi kelompok sasaran keluarga stanting.
Pemerintah kampung juga perlu melakukan pemberian makanan tambahan, memberikan sanitasi layak, memfasilitasi jamban yang layak bagi masyarakat sebagai bentuk upaya pencegahan stanting.
Pria yang akrab disapa Joe itu juga mengungkapkan, bahwa pemberdayaan ekonomi keluarga juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga ketahanan keluarga dari stanting.
“Melakukan kegiatan Pemberdayaan ekonomi keluarga untuk ketahanan keluarga, kalau ekonomi keluarga ini bagus otomatis kebutuhan keluarga tercukupi, tetapi jika tidak maka akan berpengaruh pada resiko stantin” Tuturnya.
Melalui kegiatan ini Masyarakat diharapkan agar saling mengingatkan dan menerapkan pola hidup sehat. (Y.M)