SORONG,nemangkawipos.com -PT. Sheng Wei New Energy Technology dan Beijing Tian Long Heavy Industry Group adalah 2 Perusahaan milik China yang berhasil digandeng pemerintah Indonesia untuk membangun Smelter Nikel dan Pabrik Baja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.
Nilai Investasinya mencapai 75 Triliun dari dua perusahaan China tersebut. Pada, 16 Maret 2023, jajaran Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan management Perusahaan telah melakukan Rapat Koordinasi Terbatas Persiapan Groundbreaking Smelter.
Dari, Gresik sekarang mulai ke Sorong. Rencananya, Smelter Gresik akan mulai beroperasi pada Juni 2024. Pada bulan Juni 2024 itu pula, Pembangunan Smelter Nikel dan Pabrik Baja akan dimulai di KEK Sorong.
Di Gresik, Smelter dibangun oleh Perusahaan Jepang, sedangkan di Sorong, dibangun oleh China. Nilai investasinya juga berbeda. Di Gresik Rp. 43 Triliun yang dibayar oleh Freeport kepada PT. Chiyoda Kogya Intenasional. Dan Chiyoda tidak memiliki investasi di dalamnya.
Di Sorong, 2 perusahaan China di atas menginvestasikan Rp. 75 Triliun. Dan kemungkinan mereka juga sekaligus berinvestasi di dalamnya.
Ini juga mengingatkan rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mamberamo beberapa tahun lalu (2009-2013), di mana China dan Australia menginvestasikan Rp. 50 Triliun. Namun pembangunannya mengalami kendala. Mungkin, ini akan disinggung secara khusus di tulisan lainnya.
Penulis: Jeri P Degei