JAYAPURA,nemangkawipos.com – Kasus dugaan korupsi proyek pembangunan venue aerosport di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, terus berkembang. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima nemangkawipos.com dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua pada Sabtu (21/6/2025), Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus berhasil menyita puluhan kendaraan dan alat berat mewah senilai miliaran rupiah yang diduga terkait proyek senilai Rp 79 miliar tersebut.
Penyitaan dilakukan selama dua hari, pada 16 dan 17 Juni 2025, di tiga lokasi berbeda, yakni:
Kantor Dinas PUPR Kabupaten Mimika
Kantor PT Karya Mandiri Permai
Camp Produksi PT Karya Mandiri Permai
Asisten Pidana Khusus Kejati Papua, Nixon Mahuse, yang didampingi Kasidik Valery Dedy Sawaki, menyampaikan bahwa proses penyitaan telah sesuai prosedur hukum, berdasarkan surat perintah resmi dari Kejati Papua dan izin dari Pengadilan Negeri Mimika.
“Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa volume timbunan hanya 104.470 meter kubik dari yang seharusnya 222.477 meter kubik. Negara dirugikan hingga Rp 31,3 miliar,” ungkap Nixon.
Berikut rincian barang bukti yang berhasil diamankan oleh tim Kejati Papua:
Dari Kantor PT Karya Mandiri Permai:
Uang tunai Rp 133.657.000
8 sertifikat tanah asli
2 unit laptop
40 dokumen asli (BPKP dan STNK)
16 invoice alat berat
10 STNK asli truk tronton
38 kunci serep kendaraan dan alat berat
52 bundel dokumen penting lainnya
Dari Kantor Dinas PUPR Kabupaten Mimika:
13 bundel dokumen resmi
Dari Camp Produksi PT Karya Mandiri Permai:
45 unit kendaraan dan alat berat dengan nilai mencapai puluhan miliar rupiah
Kejati Papua juga telah menetapkan lima tersangka utama dalam kasus ini, yakni:
PIK – Direktur PT Karya Mandiri Permai
RK – Direktur PT Mulya Cipta Perkasa
SV – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
DRHM – Pengguna Anggaran
AJ – Tenaga Ahli Perencanaan Non-Kontraktual
Kelima tersangka dijerat dengan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara. Mereka saat ini ditahan di Rutan Polda Papua selama 20 hari untuk keperluan pendalaman penyidikan.
Nixon menegaskan bahwa proses penyidikan masih berlangsung dan terbuka kemungkinan penambahan tersangka.
“Jika ditemukan dua alat bukti yang cukup, maka akan ada penetapan tersangka baru,” tegasnya.