TIMIKA,nemangkawipos.com – Pemerintah Kampung Nawaripi, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, melalui BUMDes Merah Putih Nawaripi, berhasil membangun Wisata Kolam Pemancingan yang diresmikan oleh Penjabat Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin, pada Jumat (24/1/2025).
Kolam pemancingan yang terletak di Mile 21, Kampung Nawaripi, menjadi salah satu upaya nyata pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya lokal. Selain kolam pemancingan, BUMDes Merah Putih juga mengelola Depot Air Isi Ulang dan Wisata Religi Gua Maria, serta sedang membangun proyek Perumahan Kampung.
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Yonathan Demme Tangdilintin mengapresiasi inisiatif ini sebagai pemanfaatan Dana Desa yang efektif untuk meningkatkan ketahanan ekonomi. Ia menyebut langkah ini sebagai contoh yang patut ditiru oleh desa-desa lain di Indonesia.
“Dari 75 ribu lebih desa di Indonesia, ini adalah salah satu bentuk pemberdayaan dana desa yang sangat luar biasa. Ini akan menjadi benih untuk membangun semangat generasi muda. Desa-desa lain juga harus mencontoh hal ini,” ujar Yonathan.
Kolam pemancingan memiliki tiga kolam besar berukuran 15×60 meter, diisi dengan berbagai jenis ikan. Saat ini, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, namun akan ada tarif sesuai dengan jenis dan berat ikan yang dipancing. Lokasi ini juga menyediakan rumah makan sehingga pengunjung dapat menikmati hasil tangkapan langsung di tempat.
Menurut Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun, kolam pemancingan ini berdampingan dengan Wisata Religi Gua Maria, yang sudah memberikan pemasukan rutin setiap minggu.
“Wisata rohani dan kolam ikan ini sudah menghasilkan uang secara konsisten. Selain itu, rumah makan di lokasi juga mendukung pengunjung yang ingin menikmati suasana di tempat,” jelasnya.
Norman menambahkan bahwa pengelolaan tiket masuk dan sistem retribusi akan dikoordinasikan dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk memberikan kontribusi lebih besar kepada kampung dan daerah.
Kampung Nawaripi merupakan salah satu wilayah adat terbesar di Kota Timika. Pemerintah Kampung berkomitmen memanfaatkan lahan kosong yang ada untuk kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.
“Dana desa ini kami gunakan untuk membangun fasilitas demi kesejahteraan masyarakat, dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang tersedia,” ujar Norman.
Upaya ini membuktikan bahwa pengelolaan Dana Desa yang tepat sasaran dapat memberikan manfaat ekonomi yang langsung dirasakan oleh masyarakat, sekaligus mendukung perkembangan desa sebagai pusat aktivitas ekonomi yang mandiri. Redaksi