JAKARTA, nemangkawipos.com – Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengecam keras tindakan kekerasan seksual pada anak dan balita yang belakangan ini marak terjadi. Ia mendesak Pemerintah untuk segera mengambil langkah preventif guna mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang.
Beberapa kasus kekerasan seksual terhadap anak yang mendapat sorotan publik, antara lain insiden tragis di Balikpapan, Kalimantan Timur, di mana seorang balita berusia dua tahun menjadi korban kekerasan seksual oleh pemilik rumah kos tempat keluarganya tinggal.
Selain itu, di awal tahun 2024, kasus serupa terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur, di mana seorang anak berusia 3,5 tahun menjadi korban kekerasan seksual oleh ayah kandungnya sendiri. Tidak kalah miris, warga Solo melaporkan kepada DPR RI dalam audiensi dengan Komisi III pekan lalu bahwa seorang anak TK berusia lima tahun diminta aparat penegak hukum untuk mengulangi adegan saat ia menyaksikan ibunya diperkosa.
“Ini sangat memprihatinkan. Kekerasan seperti ini tidak hanya merusak fisik tetapi juga kesehatan mental anak. Kurangnya kepekaan lingkungan terhadap proses tumbuh kembang anak menjadi hal yang perlu kita perhatikan bersama. Semua pihak bertanggung jawab memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” tegas Cucun.
Cucun juga menyoroti kerentanan lingkungan sosial sebagai salah satu faktor yang berkontribusi pada kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Ia mengajak para pemangku kepentingan untuk memperkuat sistem perlindungan anak melalui pendekatan menyeluruh.
“Saya melihat bahwa masalah sosial di lingkungan anak menjadi salah satu pemicu. Situasi ini menunjukkan perlunya evaluasi dan penguatan sistem perlindungan anak di Indonesia,” tuturnya.
Cucun berharap Pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, tanpa rasa takut.
Sumber : Humas DPR-RI