TIMIKA, Nemangkawipos.com – Diduga kembali terjadi insiden penembakan terhadap warga sipil. Sebanyak tiga orang pendulang dilaporkan mengalami luka tembak di kawasan Mile 60, Timika, pada Sabtu (5/7/2025) sekitar pukul 09.00 WIT.
Ketiga korban saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Mimika. Namun, pihak keluarga korban mengaku tidak diberi akses untuk menjenguk korban.
Ketua Kerukunan Seram Bagian Timur, Ali Derlean, yang mewakili salah satu keluarga korban, menyampaikan kekecewaan mendalam atas sikap aparat keamanan yang melarang pihak keluarga melihat kondisi korban.
“Kami sangat kecewa. Kami datang hanya untuk memastikan kondisi korban dan menyampaikan informasi yang benar kepada keluarga. Tapi saat tiba di rumah sakit, aparat keamanan melarang kami masuk,” kata Ali saat dihubungi melalui panggilan telepon seluler oleh wartawan, Minggu (6/7/2025).
Ali mengungkapkan bahwa keberadaan informasi yang jelas dan transparan sangat penting untuk meredam potensi provokasi di tengah masyarakat, terutama komunitas Seram Bagian Timur yang cukup banyak berdomisili di Timika.
“Masyarakat bertanya-tanya dan khawatir. Saya sebagai kepala suku ingin melihat langsung kondisi korban agar bisa memberikan penjelasan yang benar dan mencegah informasi yang menyesatkan,” ujarnya.
Menurutnya, keluarga sudah berusaha melakukan koordinasi secara baik-baik dengan aparat yang berjaga di rumah sakit, namun tetap tidak mendapat izin.
“Kami sudah coba negosiasi beberapa kali, tapi tetap tidak diizinkan. Padahal, korban sudah berada di bangsal biasa, bukan di ruang ICU,” tegas Ali.
Ali juga menyayangkan sikap aparat keamanan yang tidak memberikan penjelasan resmi terkait larangan menjenguk, yang berpotensi menimbulkan spekulasi liar di tengah masyarakat.
“Kalau memang korban hanya luka ringan, kenapa kami tidak boleh melihat? Ini yang membuat masyarakat bingung. Kami ingin bantu meredam suasana, tapi tidak tahu harus sampaikan apa,” tutupnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman belum memberikan keterangan resmi terkait insiden penembakan maupun kondisi ketiga korban.