NABIRE, nemangkawipos.com – Sekolah Dasar (SD) YPPGI Karang Mulia, Nabire, Papua Tengah, dipalang oleh orang tak dikenal (OTK). Insiden pemalangan ini terjadi pada malam hari tanggal 9 September 2024, sekitar pukul 21.00, dan menyebabkan aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut lumpuh total.
Kepala SD YPPGI Karang Mulia, Irma Yanti Pebriani Purba, mengungkapkan keprihatinannya atas pemalangan yang terjadi.
“Hari ini sekolah kami dipalang, kami tidak tahu motivasinya apa? Kondisi hari ini kami sangat menganggu untuk melakukan aktivitas belajar dan mengajar,” ungkap Irma saat dihubungi melalui telepon selulernya pada Rabun, (11/09/2024).
Ia menegaskan kepada siapapun pelakunya harus buka diri datangi agar dibicarakan guna mencari apa sebab dan solusinya.
“Pelaku harus datang ke sekolah, motivasinya apa untuk kita bisa bicara baik-baik. Pelaku datang ke sekolah kita, bicara secara keluarga,” tegasnya.
Selain itu, Ia menyampaikan aksi dari pemalangan tersebut, dampaknya bisa menghancurkan masa depan generasi penerus bangsa di Papua Tengah.
“Inikan menyangkut generasi, ini kita punya generasi harus diajari dan dididik. Kalau seperti ini terus terjadi, bagaimana generasi bisa belajar. Siapapun pelakunya mari datang kita bicara baik-baik motivasinya apa agar supaya kita bicara secara baik,” ungkapnya.
“Ada orang dengar toki-toki pada sekolah. Kejadiannya jam 9.00 malam, tetapi kepastian oknumnya kami tidak tahu,” ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya sangat terbuka kepada pelaku agar segera datangi sekolah sebab pihaknya yang terdiri dari pimpinan sekolah dan pengurus sekolah wilayah (PSW) YPPGI menanti.
“Kami ada ketua yayasan, ada pimpinan sekolah (PSW), jadi silahkan datang agar kita bicara baik-baik,” pungkasnya.
Lanjutnya, Walaupun dipalang para guru mengajar peserta didik di teras Sekolah.
“Jika pelakunya datang secara kekeluargaan seraya komunikasi dengan baik, ya kita selesaikan secara kekeluargaan,” katanya.
“Pintu yang sudah ditutup paku dengan papan ini kami pihak sekolah tidak akan membuka. Tetapi kami ingin tahu siapa pelakunya, kami tetap masih aktivitas seperti ini sampai pelakunya datang, kami akan bertindak sesuai hukum yang berlaku,” katanya. (Redaksi)