Example floating
Example floating
Example 728x250
pemerintah kabupaten Mimika

Sampah Plastik dan Botol Mineral Kini Bernilai, DLH Mimika Siapkan Skema Jual ke Bank Sampah

630
×

Sampah Plastik dan Botol Mineral Kini Bernilai, DLH Mimika Siapkan Skema Jual ke Bank Sampah

Sebarkan artikel ini

Capt: Kepala DLH Mimika Jefry Deda saat menyampaikan imbauan pemilahan sampah kepada warga, usai menghadiri sidang paripurna di DPRK Mimika, Jumat (15/8/2025).

Example 468x60

TIMIKA, Nemangkawipos.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika, Jefry Deda, mengimbau masyarakat di setiap kelurahan untuk mulai memilah sampah dari rumah sebelum dibawa ke bank sampah.

Sampah plastik dipisahkan dari sisa makanan maupun jenis sampah lainnya. Sampah yang memiliki nilai ekonomi akan dibawa ke bank sampah unit di kelurahan, lalu dijual ke bank sampah induk yang dikelola Haji Ilham. Imbauan ini disampaikan Jefry saat diwawancarai di halaman Gedung DPRK Mimika usai menghadiri sidang paripurna mendengarkan pidato Presiden, Jumat (15/8/2025).

“Program ini sudah kami usulkan. Sampah plastik dikumpulkan terpisah, begitu juga dengan sisa makanan. Warga membawa ke bank sampah unit, lurah akan membeli, lalu menjualnya kembali ke bank sampah induk. Kami memberikan dana ke kelurahan untuk membeli sampah, sekaligus menentukan jenis sampah yang bisa dibeli,” jelasnya.

Baca Juga :

Sampah plastik dan kantong kresek akan dibawa ke Pusat Daur Ulang (PDU) sampah. Sementara itu, sampah botol mineral disalurkan ke Haji Ilham sebagai mitra penampung untuk dikirim ke Jawa.

DLH juga mengusulkan penambahan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) seluas 10 hektare di Iwaka. Saat ini, lahan kosong di TPA tersisa 4 hektare dari total 11 hektare. “Penambahan lokasi TPA perlu diajukan ke Badan Pertanahan untuk penilaian lahan,” ujarnya.

Selain itu, Jefry mengungkapkan pihaknya mengusulkan penambahan dana pengelolaan sampah untuk kelurahan menjadi Rp200 juta per tiga bulan. Saat ini dana yang diterima hanya Rp25 juta per tiga bulan.

“Untuk Mimika Baru saja, dana itu sudah bagus, tapi masih kurang. Banyak lurah mengeluhkan kekurangan alat angkut hingga harus menyewa, dan membayar petugas dari dana tersebut,” terangnya.

DLH juga tengah mengajukan pembangunan gudang sebagai tempat pemilahan sampah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA dan meningkatkan pengelolaan berbasis daur ulang.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *