Example floating
Example floating
Example 728x250
organisasi

Rumah Rehabilitasi ODGJ di Timika Jadi Harapan Baru untuk Pemulihan dan Kemandirian

367
×

Rumah Rehabilitasi ODGJ di Timika Jadi Harapan Baru untuk Pemulihan dan Kemandirian

Sebarkan artikel ini

Caption: Ketua Yayasan Griya Satu Mimika Merlyn Temorubun / Foto: Redaksi

Example 468x60

TIMIKA, Nemangkawipos.com – Sebuah rumah rehabilitasi bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Timika, Papua Tengah, menjadi tempat penampungan sekaligus harapan baru bagi mereka yang membutuhkan pemulihan secara mental dan sosial. Fasilitas ini dikelola oleh Yayasan Griya Satu Mimika, yang dipimpin oleh Merlyn Temorubun sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib para ODGJ di Kabupaten Mimika.

Awalnya, upaya yang dilakukan yayasan ini berfokus pada penanganan perempuan korban kekerasan seksual yang hidup di jalanan. Namun, seiring waktu, fokus kegiatan berkembang menjadi penanganan ODGJ secara umum, termasuk mereka yang baru keluar dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) namun belum mampu hidup mandiri.

Example 300x600

“Tujuannya agar mereka tidak kembali hidup di jalan, dan kami bantu sampai mereka benar-benar siap kembali ke masyarakat,” ujar Merlyn saat diwawancarai di Timika, Rabu (30/4/2025).

Baca Juga :

Ia menjelaskan bahwa proses pemulihan dan menuju kemandirian bagi ODGJ sangat bervariasi, tergantung kondisi masing-masing individu bisa berlangsung dua bulan hingga dua tahun.

Sempat mendapat dukungan dari Dinas Sosial Kabupaten Mimika, rumah rehabilitasi ini harus menjalankan operasional secara mandiri sejak tahun 2023, setelah mendapat instruksi untuk mengosongkan bangunan sebelumnya yang berlokasi di Eme Neme Yauware.

Saat ini, Yayasan Griya Satu Mimika mengelola 12 ODGJ yang tinggal di rumah rehabilitasi, serta melakukan kunjungan rutin (home visit) kepada 18 ODGJ lainnya yang tinggal bersama keluarga.

“Home visit ini penting agar mereka tetap terpantau dan tidak kembali ke jalan karena belum ditangani dengan baik oleh keluarganya,” ujar Merlyn.

Namun, operasional rumah rehabilitasi ini menghadapi tantangan besar, terutama dari segi pendanaan dan keterbatasan tenaga. Hanya ada enam relawan yang bekerja penuh waktu selama 24 jam, dengan dukungan obat-obatan dari RSJ Jayapura yang dikirimkan dua minggu sekali. Selama masa jabatan Pj Bupati Valentinus, mereka sempat menerima bantuan bahan makanan dari pemerintah.

“Tenaga kami terbatas, dan kebutuhan pasien cukup kompleks. Dukungan pemerintah sangat kami butuhkan untuk bisa bertahan dan melayani dengan maksimal,” imbuhnya.

Merlyn berharap, di bawah kepemimpinan Bupati Johannes Rettob dan Wakil Bupati Emanuel Kemong, perhatian dan dukungan terhadap keberlangsungan rumah rehabilitasi ini bisa kembali diperkuat.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buka Whastap
Klik disini Untuk Hubungi Kami ?
Admin Nemangkawi Pos
Hello Kak
Ada Yang Bisa Kami Bantu?