Example floating
Example floating
Example 728x250
organisasi

Refleksi Kartini: Soekarno, Sarinah, dan Perjuangan Perempuan Papua Tengah Oleh: Sarina Clarissa Wairnusi

555
×

Refleksi Kartini: Soekarno, Sarinah, dan Perjuangan Perempuan Papua Tengah Oleh: Sarina Clarissa Wairnusi

Sebarkan artikel ini

Foto : Sarina Clarissa Wairnusi 21/4/2025.

Oplus_131072
Example 468x60

TIMIKA, Nemangkawipos.com – Pandangan Soekarno terhadap perempuan merupakan refleksi kompleks dari pemikiran seorang pemimpin revolusioner yang hidup dalam persimpangan antara semangat kemerdekaan dan warisan budaya patriarki. Di satu sisi, ia adalah tokoh progresif yang mendorong kesetaraan gender dalam ruang publik; di sisi lain, ia tetap terikat pada nilai-nilai tradisional dalam ranah domestik.

Soekarno menyadari bahwa perempuan adalah elemen vital dalam perjuangan nasional. Hal ini tercermin dalam berbagai pidatonya serta kebijakan yang mendukung pendidikan, pelatihan, hak untuk bekerja, dan partisipasi aktif perempuan dalam politik dan ekonomi.

Example 300x600

Dari pemikiran ini lahirlah karya monumental berjudul Sarinah yang mengangkat sosok perempuan dari kelas bawah sebagai lambang perjuangan sosial dan nasional.

Baca Juga :

Namun, meskipun bersifat progresif di ranah publik, Soekarno tetap tidak sepenuhnya bebas dari pengaruh budaya patriarki. Dalam kehidupan pribadi, peran perempuan kerap dikaitkan dengan ruang domestik, dan kebebasan berekspresi perempuan masih dibatasi oleh norma-norma sosial serta keagamaan yang dominan pada masa itu.

Melalui Sarinah, Soekarno menegaskan bahwa perjuangan kemerdekaan tidak akan pernah utuh tanpa keterlibatan aktif perempuan. Ia dengan tegas mengajukan pertanyaan mendasar: bagaimana perempuan dapat memainkan peran strategis dalam membangun Republik yang merdeka dan berdaulat?

Hari ini, pertanyaan itu masih relevan, bahkan mendesak. Di Papua Tengah khususnya Kabupaten Mimika berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan terus muncul ke permukaan. Ini menjadi tamparan keras bagi kita semua, bahwa perjuangan perempuan belum usai.

Sebagai perempuan Papua Tengah, saya mengajak semua pihak legislatif, eksekutif, dan yudikatif untuk menjadikan isu perempuan sebagai agenda prioritas, bukan hanya sebagai narasi seremonial saat Hari Kartini tiba.

Secara khusus, saya menyerukan kepada para perempuan yang duduk di kursi legislatif, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, untuk lebih aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan perlindungan terhadap mereka yang rentan. Jangan hanya hadir sebagai simbol. Jadilah suara yang lantang bagi mereka yang belum didengar.

Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dan seluruh Indonesia. Semoga peringatan ini tidak sekadar menjadi slogan tahunan, tetapi momentum untuk mewujudkan keadilan gender, keberanian bertindak, dan perjuangan nyata menuju bangsa yang inklusif dan berkeadilan.

Hidup perempuan Indonesia. Hidup perempuan Papua Tengah. Perempuan adalah penjaga nurani bangsa.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buka Whastap
Klik disini Untuk Hubungi Kami ?
Admin Nemangkawi Pos
Hello Kak
Ada Yang Bisa Kami Bantu?