Example floating
Example floating
Example 728x250
Otomotif

PT Freeport Indonesia Teken HoA dengan Stania untuk Pasok Perak dan Timbal dari Fasilitas PMR

273
×

PT Freeport Indonesia Teken HoA dengan Stania untuk Pasok Perak dan Timbal dari Fasilitas PMR

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JAKARTA, Nemangkawipos.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) resmi menandatangani Heads of Agreement (HoA) dengan PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) terkait kerja sama jual beli perak dan timbal hasil produksi dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) milik PTFI di Gresik.

Penandatanganan berlangsung pada Kamis, 10 Juli 2025 di Batam dan turut disaksikan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, serta Direktur Utama PT Arsari Tambang, Aryo Djojohadikusumo.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyampaikan bahwa PTFI akan memasok logam hasil pemurnian berupa sekitar 10 ton perak per tahun dan 250 ton timbal per tahun ke Stania, yang akan digunakan sebagai bahan baku produksi solder tin.

Baca Juga :

“PTFI memproduksi perak dan juga by product lainnya seperti timbal. Itu yang kemudian akan kita supply ke Stania untuk campuran solder tin,” jelas Tony, Jumat (11/7/2025).

Tony juga menegaskan pentingnya penyerapan logam hasil pemurnian PTFI oleh industri dalam negeri sebagai bagian dari strategi hilirisasi nasional yang tengah digencarkan pemerintah.

“Kami berharap industri dalam negeri terus menyerap hasil pemurnian ini. Tidak hanya PT Stania, kami juga berharap ada industri lain yang bisa memanfaatkan logam-logam ini, termasuk untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV),” ujar Tony.

Sebagai informasi, fasilitas PMR PTFI yang beroperasi di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik memiliki kapasitas pemurnian mencapai 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun, serta logam berharga lainnya seperti 30 kg platinum dan 375 kg paladium.

“Pada Juli ini, kami sudah mulai memproduksi perak batangan. Estimasi hingga akhir 2025, produksi perak bisa mencapai 100 ton, sedangkan timbal diperkirakan mencapai 2.000 ton per tahun,” imbuh Tony.

Direktur Stania, An Sudarno, menyambut positif kemitraan ini. Ia menyebut kerja sama dengan PTFI merupakan langkah strategis dalam mendukung kemandirian industri logam nasional, khususnya dalam hilirisasi perak dan timbal.

“Perak dan timbal diperlukan sebagai paduan dalam produksi solder tin. Untuk tahap awal ini, kebutuhan Stania sebesar 10 ton perak dan 250 ton timbal per tahun,” kata Sudarno.

Kerja sama ini dinilai menjadi langkah nyata memperkuat rantai nilai industri logam dalam negeri serta mendukung target hilirisasi nasional di sektor pertambangan dan energi.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *