Example floating
Example floating
Example 728x250
Masyarakat

PT Freeport Indonesia Tebar 10.000 Ikan Baramundi dan 500 Kepiting Bakau di Muara Ajkwa

198
×

PT Freeport Indonesia Tebar 10.000 Ikan Baramundi dan 500 Kepiting Bakau di Muara Ajkwa

Sebarkan artikel ini

Capt: Restocking ikan kakap putih (Baramundi) dan indukan kepiting bakau di sekitar Muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika, oleh PT Freeport Indonesia sebagai bagian dari komitmen pelestarian ekosistem pesisir dan pemberdayaan masyarakat nelayan lokal.

Example 468x60

TIMIKA, NemangkawiPos.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir dengan melakukan kegiatan restocking atau tebar benih ikan dan kepiting di wilayah Muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika, Senin (19/5/2025).

Melalui Divisi Environmental, PTFI melepas 10.000 ekor anakan ikan kakap putih (baramundi) dan 500 ekor indukan kepiting bakau. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Mimika, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Balai Karantina Ikan dan Tumbuhan Papua Tengah, akademisi dari Universitas Diponegoro (UNDIP), serta masyarakat lokal.

Example 300x600

Vice President Environmental PTFI, Gesang Setyadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga keseimbangan ekosistem pesisir Mimika, terutama bagi masyarakat Kamoro yang menggantungkan hidup dari laut.

Baca Juga :

“Ikan baramundi dan kepiting bakau adalah komoditas penting di Mimika. Berdasarkan hasil survei dengan Universitas Papua, populasinya menurun akibat penangkapan berlebih (overfishing). Oleh karena itu, restocking ini kami lakukan secara berkala,” ujarnya.

Gesang menambahkan, kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari implementasi Persetujuan Teknis Pemulihan Ekosistem Mangrove yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2023.

Sementara itu, Ketua SDGs Center UNDIP, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, menilai program ini menyentuh langsung tiga pilar utama Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Ini adalah wujud nyata pelestarian lingkungan yang sekaligus mendorong ekonomi masyarakat melalui sumber daya perikanan yang berkelanjutan,” ungkap Denny.

Dari pihak Pemkab Mimika, perwakilan Distrik Mimika Timur, Rolande, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah PTFI. Menurutnya, sekitar 40% penduduk di Distrik Mimika Timur adalah nelayan, sehingga kegiatan ini sangat bermanfaat secara langsung.

Senada dengan itu, tokoh masyarakat Kamoro, Siprianus Operawiri, juga menyampaikan dukungan penuh dari masyarakat. Ia mengimbau agar warga tidak menangkap ikan dan kepiting yang belum cukup usia atau ukuran.

“Saya minta masyarakat Kamoro biarkan dulu ikan-ikan kecil tumbuh besar supaya nanti lebih bernilai jual dan membantu ekonomi masyarakat,” pesannya.

PTFI berkomitmen untuk melanjutkan program restocking ini secara tahunan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan di wilayah pesisir Mimika.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buka Whastap
Klik disini Untuk Hubungi Kami ?
Admin Nemangkawi Pos
Hello Kak
Ada Yang Bisa Kami Bantu?