TIMIKA, Nemangkawipos.com – Pemerintah Distrik Mimika Timur akan memfokuskan program padat karya tahun 2025 pada dua kampung rawan banjir, yakni Pomako dan Hiripau. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp1 miliar.
Kepala Distrik Mimika Timur, Bakri Athoriq, mengatakan rapat bersama tokoh masyarakat akan digelar pada awal September untuk membahas teknis pelaksanaan program.
“Padat karya ini dialokasikan sebesar Rp1 miliar dan difokuskan ke dua kampung, Pomako dan Hiripau, karena belakangan curah hujan tinggi dan dua kampung ini sering langganan banjir,” ujarnya.
Menurut Bakri, hasil peninjauan pada Juli lalu menemukan penyebab banjir berasal dari saluran air yang tersumbat.
Karena itu, program padat karya 2025 akan diarahkan pada pembangunan drainase. Namun, pelaksanaan terbatas hanya di RT 01 Hiripau dan RT 03 Pomako, mengingat anggaran terbatas dan dua wilayah tersebut merupakan yang terdampak paling parah.
“Padat karya bisa dilakukan sesuai usulan dari masyarakat, yang jelas peruntukannya untuk masyarakat. Jadi uang ini untuk masyarakat, masyarakat yang kerja, masyarakat juga yang nikmati uangnya,” jelasnya.
Untuk pengawasan, Bakri menyebut pelaksanaan padat karya akan melibatkan organisasi lokal.
“Kami sudah menandatangani kesepakatan dengan KNPI Mimika Timur untuk sama-sama mengawasi kegiatan ini,” tambahnya.
Ia menegaskan, pengalaman padat karya tahun 2024 dengan anggaran Rp6 miliar yang gagal direalisasikan menjadi pelajaran berharga.
“Kejadian itu tidak boleh terulang lagi,” pungkasnya.