Pengelolaan Sampah di Kebun Siri Terkendala, TPS Resmi Masih Nihil

TIMIKA, nemangkawipos.com – Kepala Kelurahan Kebun Siri, Faustina E. Suryanti, mengungkapkan persoalan serius terkait pengelolaan sampah di wilayahnya, terutama akibat belum tersedianya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) resmi bagi warga.

“Kami punya cukup banyak petugas kebersihan yang siap bekerja. Tapi TPS yang ada saat ini semuanya ilegal, dibuat secara mandiri oleh warga,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (22/5/2025).

Salah satu titik rawan pembuangan sampah ilegal berada di Lorong Surabaya Motor. Meski spanduk larangan dan papan peraturan daerah sudah dipasang, warga masih membuang sampah sembarangan di lokasi tersebut.

Faustina menuturkan, luas dan padatnya penduduk Kelurahan Kebun Siri memperparah situasi. Tanpa TPS resmi, warga kesulitan membuang sampah pada tempat yang seharusnya.

“Kami tidak bisa sembarang menaruh bak sampah karena berpotensi menimbulkan bau dan mengganggu lingkungan,” jelasnya.

Saat ini, pengangkutan sampah dilakukan rutin setiap pagi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sementara petugas kelurahan membersihkan sisa-sisa sampah setelah pukul 06.00 WIT.

“Kalau ada petugas berjaga, warga tertib. Tapi saat tidak dijaga, sampah kembali menumpuk,” tambahnya.

Faustina mencatat ada empat titik yang diawasi ketat: ujung Jalan Sosial, jalan masuk Degama, ujung Jalan Lanal, dan beberapa lokasi lainnya. Ia juga menyoroti bahwa sampah yang dibuang tak hanya berasal dari warga Kebun Siri.

“Masalahnya bukan hanya dari warga kami. Warga dari kelurahan lain juga membuang sampah di sini. Harus ada solusi lintas wilayah agar masalah ini bisa dituntaskan,” pungkasnya.