TIMIKA, nemangkawipos.com – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat melalui pembangunan puskesmas baru dan peluncuran program prioritas dalam 100 hari kerja.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra, mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya mulai membangun satu puskesmas di wilayah Perintis.
Langkah ini diambil menyusul tingginya beban layanan di Puskesmas Pasar Sentral, yang saat ini melayani lebih dari 60 ribu jiwa padahal standar idealnya satu puskesmas hanya melayani 30 ribu jiwa.
“Selama ini warga Timika Indah masih harus berobat ke Puskesmas Pasar Sentral. Padahal jumlah penduduk yang dilayani sudah dua kali lipat dari kapasitas ideal. Karena itu, pembangunan puskesmas baru menjadi kebutuhan mendesak,” jelas Reynold saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (21/4/2025).
Lebih lanjut, Reynold menyebut bahwa jumlah penduduk Timika kini telah melampaui 100 ribu jiwa, sehingga pada tahun 2026 mendatang direncanakan pemekaran dua puskesmas tambahan di wilayah Koperapoka dan Kebun Siri. Pembangunan ini akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Februari 2025 lalu kami sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan terkait perencanaan ini,” ungkapnya.
Dalam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Mimika, Dinkes juga akan meluncurkan program unggulan bertajuk Apresiasi (Akses Pemeriksaan Gratis) Pemda Mimika, yang akan dimulai pada 1 Mei 2025. Program ini memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat umum, ASN, dan instansi vertikal.
“Kami akan mendatangi kantor-kantor pemerintahan serta melakukan kunjungan dari rumah ke rumah, termasuk kepada pegawai Pemda Mimika,” kata Reynold.
Untuk menjangkau wilayah pegunungan dan pesisir yang sulit diakses kendaraan, Dinas Kesehatan juga memperkenalkan pendekatan inovatif bernama Pusjaki atau Puskesmas Jalan Kaki. Tim medis akan berjalan kaki membawa perlengkapan kesehatan demi menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
“Ini bagian dari quick win kami, memastikan bahwa layanan kesehatan bisa hadir langsung di tengah masyarakat, tak peduli seberapa sulit medannya,” tutup Reynold.
Dengan berbagai program ini, Pemkab Mimika menargetkan peningkatan akses dan pemerataan layanan kesehatan yang lebih cepat, inklusif, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.