Example floating
Example floating
Example 728x250
pemerintah kabupaten Mimika

Obat Biru untuk Malaria Segera Tersedia Awal Juli, Dinkes Mimika Siapkan Langkah Komprehensif Eliminasi

74
×

Obat Biru untuk Malaria Segera Tersedia Awal Juli, Dinkes Mimika Siapkan Langkah Komprehensif Eliminasi

Sebarkan artikel ini

Capt: Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika, Reynold Ubra. Foto: Ndaya

Example 468x60

TIMIKA,nemangkawipos.com  – Kabar baik datang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika. Kepala Dinkes Mimika, Reynold Ubra, memastikan bahwa obat biru untuk penanganan malaria akan tersedia kembali pada awal Juli 2025.

Saat ditemui di Hotel Grand Tembaga, Kamis (19/6/2025), Reynold menyampaikan bahwa pengiriman obat dari Dinkes Provinsi Papua Tengah telah sampai di Nabire dan tinggal menunggu distribusi ke Timika.

Example 300x600

“Sudah sampai di Nabire, tinggal dikirim ke Timika. Mudah-mudahan di awal Juli sudah tersedia,” ujarnya.

Baca Juga :

Dinkes Mimika, lanjut Reynold, telah mengirim surat permintaan resmi kepada Dinkes Papua Tengah agar pengiriman dilakukan secepat mungkin. Ia juga menyampaikan bahwa koordinasi dengan Kementerian Kesehatan telah dilakukan untuk memastikan ketersediaan obat tepat waktu.

Dalam upaya eliminasi malaria, Dinkes Mimika juga sedang menyiapkan intervensi pengendalian vektor secara komprehensif, seperti penyemprotan (fogging), pengasapan, pembagian kelambu, serta kampanye penggunaan lotion anti nyamuk.

“Pembasmian sarang nyamuk sangat penting. Saya harap tempat usaha dan permukiman turut aktif dalam mengendalikan lingkungan,” tegasnya.

Untuk layanan pengasapan (fogging), masyarakat dapat menghubungi call center Dinkes Mimika di nomor 08114999119, aktif pada jam kerja pukul 08.00–15.00 WIT.

Reynold juga mengungkapkan bahwa tantangan utama saat ini bukan hanya infeksi baru, tetapi juga pengobatan malaria yang tidak tuntas, terutama untuk jenis malaria vivax dan malaria ovale.

“Malaria tropika menunjukkan adanya infeksi baru akibat gigitan nyamuk. Tapi malaria vivax dan ovale justru menunjukkan bahwa pengobatan tidak tuntas. Ini yang menjadi persoalan utama,” jelasnya.

Reynold mengingatkan masyarakat agar melakukan manajemen lingkungan dan diri secara disiplin.“Nyamuk itu tidak punya otak. Karena itu, kita bisa kendalikan dengan cara mengelola lingkungan dan diri kita agar tidak digigit. Jangan kita pelihara nyamuk di sekitar rumah,” pungkasnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buka Whastap
Klik disini Untuk Hubungi Kami ?
Admin Nemangkawi Pos
Hello Kak
Ada Yang Bisa Kami Bantu?