Example floating
Example floating
Example 728x250
pemerintah kabupaten Mimika

Mimika Menuju Kota Madya Papua Tengah, Bupati: DOB Bukan Sekadar Bangunan Kosong

334
×

Mimika Menuju Kota Madya Papua Tengah, Bupati: DOB Bukan Sekadar Bangunan Kosong

Sebarkan artikel ini

Capt: Suasana seminar studi kelayakan DOB Kota Mimika yang digelar Bappeda Mimika.

Example 468x60

TIMIKA, Nemangkawipos.com – Kabupaten Mimika mulai menyiapkan skenario menuju Kota Madya di Provinsi Papua Tengah.
Langkah awal dilakukan dengan menggelar Seminar Pendahuluan Studi Kelayakan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Mimika, Jumat (22/8/2025).

Seminar ini dihadiri Bupati Mimika Johannes Rettob, Wakil Bupati Emanuel Kemong, Ketua DPRK Mimika Primus Natikapereyau, Kepala Bappeda Yohanna Paliling, serta seluruh pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Mimika.

Baca Juga :

Bupati Johannes Rettob menegaskan Mimika layak menjadi kota madya. Namun, pembentukan DOB bukan proses sederhana karena harus memenuhi mekanisme sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otsus Papua.

“Pembentukan DOB dimaksudkan untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan, mendekatkan pelayanan, mempercepat pembangunan, dan menata ruang lebih efektif. Di Papua, pemekaran juga harus memberi penguatan bagi orang asli Papua (OAP) baik dari segi politik, ekonomi, sosial, maupun budaya,” kata Bupati.

Menurutnya, tujuan utama DOB adalah meningkatkan kualitas pelayanan publik, mendorong pembangunan ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, serta mempercepat kesejahteraan masyarakat dengan membuka lebih banyak kesempatan kerja.

“Kita ingin agar DOB Kota Mimika hadir bukan sebagai bangunan kosong, tetapi sebagai rumah bersama yang adil dan inklusif. Kajian ini harus memberi ruang memadai bagi OAP, misalnya melalui tata ruang kota, lahan usaha, perumahan layak, serta fasilitas sosial dan budaya yang berpihak pada mereka,” tegasnya.

Bupati berharap kajian DOB Kota Mimika mendapat dukungan penuh dari DPRK dan masyarakat. Ia juga mengajak akademisi, peneliti, dan tokoh masyarakat agar menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *