TIMIKA, nemangkawipos.com – Kunjungi Badan Usaha Milik Desa di sektor pertanian, Guru dan Murid SMP Negeri 9 Mimika belajar budidaya sistem hidroponik sayur Pokcoy pada Rabu, 10/09/2025 di Kampung Damai, Timika, Papua Tengah.
Selama ini masyarakat di distrik Kwamki Narama pada umumnya bertani masih menggunakan sistem konvensional dengan menggunakan tanah sebagai media tanam. Sistem budidaya tersebut sangatlah berbeda dengan sistem budidaya yang saat ini ditekuni oleh sekretaris Kampung Damai yang menggunakan sistem budidaya hidroponik.
Perlu diketahui bahwa perbedaan utama media tanam tanah dan hidroponik adalah pada media tanam itu sendiri dan cara nutrisi diberikan. Tanah menggunakan media padat untuk menopang akar dan menyediakan nutrisi, sedangkan hidroponik adalah metode tanpa tanah di mana tanaman tumbuh dalam larutan air yang kaya nutrisi. Hidroponik menawarkan pertumbuhan lebih cepat, kontrol nutrisi yang lebih baik, dan bisa dilakukan di lahan terbatas, sementara pertanian tanah adalah metode konvensional yang lebih murah di awal namun bergantung pada kesuburan tanah dan membutuhkan lebih banyak ruang serta.
“Selama ini yang saya lihat seperti itu, sehingga saya tertarik untuk membawa anak-anak yang saya bina dengan guru-guru saya di SMP 9 ini untuk datang belajar.” Ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Mimika, Martha Welma Benamen saat berkunjung ke lokasi budidaya hidroponik.
Martha menjelaskan bahwa hal tersebut perlu dilakukan untuk pengembangan kompetensi anak, kemudian untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas, baik didalam maupun di luar kelas. Melalui proses pembelajaran didalam maupun di luar kelas, Murid diharapkan mewujudkan delapan dimensi profil kelulusan. Siswa diharapkan untuk memiliki nalar kritis, mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik.
“Saya percaya mereka akan terinspirasi dengan kakak mereka” Tutur Martha
Sekolah telah menyiapkan lahan untuk program budidaya di sektor pertanian sehingga setelah mengikuti pembelajaran budidaya hidroponik, para guru dan murid akan realisasikan program budidaya hidroponik di sekolah. Model Program pembelajaran yang dilakukan saat ini sudah dirancang oleh semua guru bersama kepala sekolah dan sudah dituangkan di dalam jadwal program. Penyusunan program pembelajaran tentunya berdasarkan delapan dimensi profil kelulusan, salah satunya adalah kearifan lokal.
Pengelola sistem hidroponik sayur Pokcoy, Painus Magai sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Guru dan murid SMP Negeri 9 Mimika yang telah berkunjung ke lokasi budidaya hidroponik sayur Pokcoy di Kampung Damai. Menurutnya, proses belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga diluar kelas, bahkan di luar sekolah.
Painus mengungkapkan bahwa program pembelajaran yang dilakukan oleh pihak sekolah sangat baik untuk mendorong dan menambah wawasan para murid dalam bidang budidaya pertanian. Setelah mengikuti proses pembelajaran budidaya hidroponik, ketika kembali para murid harus mampu untuk mempraktikkannya.
Selain itu, Painus yang juga merupakan ketua Komite SMP Negeri 9 Mimika berharap agar apa yang telah dilakukan saat ini, khususnya budidaya di sektor pertanian dapat dilakukan oleh para murid ke depannya.
“Siswa siswi ini harus ada yang memiliki pikiran yang besar, hati yang besar dan keinginan yang besar untuk melakukannya.” Tutupnya.