Kondisi Pendidikan di Kabupaten Puncak: Sorotan Anggota DPR Papua Tengah Yohanis Wanimbo

PUNCAK,nemangkawipos.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Tengah, Yohanis Wanimbo, S.Sos, dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi pendidikan yang memprihatinkan di Kabupaten Puncak. Menurutnya, kemajuan daerah sangat bergantung pada generasi mudanya, namun Kabupaten Puncak tertinggal jauh dibandingkan kabupaten lain dalam hal pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Menurut Yohanis, kurangnya perhatian serius dari Dinas Pendidikan Kabupaten Puncak. Banyak sekolah yang rusak atau dibakar tidak mendapat penanganan, bahkan dinas tidak memiliki data akurat terkait jumlah murid di daerah tersebut.

“Hal ini sangat memalukan dan menunjukkan kurangnya tanggung jawab,” tuturnya.

Yohanis juga menyoroti tingginya angka anak-anak putus sekolah. Banyak generasi muda di Kabupaten Puncak tidak memiliki bekal pendidikan yang cukup untuk mencari pekerjaan, sehingga mereka merasa bingung dan kehilangan arah.

Di ibu kota Distrik Ilaga, salah satu sekolah di pusat kota telah lama tidak berfungsi meskipun guru-gurunya masih aktif. Penyebabnya adalah gedung sekolah yang rusak dan tidak kunjung diperbaiki.

“Kalau di kota saja kondisinya seperti ini, apalagi di distrik-distrik yang jauh. Apakah aktivitas belajar-mengajar di sana masih berjalan atau sudah berhenti?” ujarnya dalam wawancara melalui sambungan telepon pada Selasa (21/01/2025).

Yohanis menegaskan bahwa kemajuan Kabupaten Puncak sangat bergantung pada generasi mudanya. Pendidikan yang berkualitas adalah fondasi utama dalam menciptakan SDM yang mampu membawa perubahan bagi daerah.

ia mendesak Dinas Pendidikan untuk segera bertindak dengan melakukan perbaikan adapun poin-poin sebagai berikut:

1. Perbaikan dan Pembangunan Fasilitas Sekolah

Memprioritaskan perbaikan gedung sekolah yang rusak, terutama di wilayah terpencil, agar proses belajar-mengajar dapat kembali berjalan normal.

2. Peningkatan Data dan Transparansi

Melakukan pendataan akurat terkait jumlah murid dan kondisi sekolah di seluruh wilayah Kabupaten Puncak sebagai dasar untuk kebijakan pendidikan yang lebih baik.

3. Pengaktifan Kembali Kegiatan Sekolah

Mengupayakan agar sekolah-sekolah yang tidak beroperasi dapat segera diaktifkan kembali, termasuk di ibu kota dan distrik-distrik terpencil.

4. Program Pendidikan Alternatif

Menyediakan pelatihan keterampilan atau program pendidikan non-formal bagi anak-anak yang telah putus sekolah agar mereka memiliki peluang lebih baik di masa depan.

“Saya sangat menyesal melihat kondisi pendidikan di Kabupaten Puncak yang hancur seperti ini. Pendidikan harus menjadi prioritas utama, karena kemajuan daerah bergantung pada generasi mudanya,” tegasnya.

Ia berharap pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan segera memberikan perhatian serius terhadap sektor pendidikan. Dengan langkah-langkah konkret, generasi muda di Kabupaten Puncak diharapkan dapat berkembang dan berkontribusi pada kemajuan daerah. Redaksi