TIMIKA,nemangkawipos.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Primus Natikapereyau, melakukan kunjungan kerja ke Distrik Mimika Tengah pada Rabu (25/6/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia menyambangi tiga kampung, yakni Kamora, Aikawapuka, dan Tiwaka, untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.
Kehadiran Ketua DPRK Mimika ini disambut hangat oleh warga dengan tarian adat penuh haru, sebagai bentuk ungkapan syukur atas kunjungan pemimpin daerah ke wilayah mereka.
Di Kampung Kamora, tokoh masyarakat Yoseph Ewarapea mengeluhkan kondisi akses jalan yang rusak dan menjadi kendala utama dalam aktivitas ekonomi warga. Ia juga menyoroti minimnya program rumah layak huni serta sulitnya akses terhadap jaringan internet.
“Anak-anak kami yang sudah lulus sekolah hanya tinggal di rumah karena tidak ada pemberdayaan. Kami juga kesulitan mengakses internet, padahal itu sangat membantu. Kami hanya bisa bermimpi kapan bisa benar-benar disentuh pemerintah,” kata Yoseph dengan nada harap.
Sementara itu, di Kampung Aikawapuka, Ketua Bamuskam Yonas Orkaipukaro menyampaikan bahwa kampungnya masih belum tersentuh pembangunan secara menyeluruh. Warga membutuhkan rumah layak huni, akses air bersih, dan solusi atas limbah pabrik kelapa sawit yang berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, termasuk kasus stunting.
Yonas juga menyinggung pentingnya pembangunan pelabuhan beton, serta menagih janji terhadap program perumahan “Emeneme” yang dibangun pada masa almarhum Bupati Klemen Tinal, namun kini sudah rusak.
Ia juga meminta penerangan listrik dan perhatian terhadap pembangunan gereja yang direncanakan akan diresmikan pada Oktober mendatang.
“Kami sudah ajukan ini semua lewat Musrenbang, tapi sampai sekarang belum terealisasi. Kami yakin, di mana ada masyarakat, di situ seharusnya ada pemerintah,” ujar Yonas.
Di Kampung Tiwaka, aspirasi masyarakat disampaikan oleh Kepala Bamuskam Gabriel Yawniyuta. Ia mengeluhkan belum adanya bantuan perumahan, bangunan sekolah, serta minimnya tenaga pengajar yang menetap di kampung. Ia juga menyebut, tahun ini anak-anak kampung tidak menerima beasiswa.
Selain itu, talut yang tergerus abrasi laut, jembatan penghubung kampung lama dan baru, serta listrik PLN yang belum masuk juga menjadi masalah yang belum tertangani.
Menanggapi seluruh keluhan warga, Primus menegaskan bahwa ia datang bukan membawa janji, melainkan untuk mendengar langsung dan membawa aspirasi tersebut ke tingkat pemerintahan yang berwenang.
“Kalian semua adalah masyarakat saya. Saya datang ke sini tidak membawa apa-apa, tapi saya datang untuk melihat dan mendengar langsung. Aspirasi ini akan saya bawa ke DPRK dan akan saya teruskan ke pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati. Saya akan perjuangkan sebisa saya,” tegas Primus Natikapereyau.
Ia menekankan pentingnya komitmen bersama antara DPRK dan Pemerintah Daerah, khususnya Bupati Mimika, untuk memastikan semua kebutuhan masyarakat baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, maupun sosial dapat ditangani secara bertahap.