TIMIKA, NemangkawiPos.com – Ketua Aliansi Pemuda Amungsa (APA) Kabupaten Mimika, Hellois Kemong, menyatakan kekecewaannya terhadap Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Mimika terkait hasil Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat asli Amungme-Kamoro (AK).
Menurut Hellois, BKD telah gagal dalam mengakomodasi hak-hak masyarakat asli, meskipun Aliansi Pemuda Amungsa telah menyuarakan protes sejak awal pelaksanaan tes SKB di SMP Negeri 2 Mimika.
“Kami dari APA sudah menyatakan sikap bahwa formasi bagi Amungme-Kamoro harus diformalitaskan, tetapi BKD Kabupaten Mimika tidak menjalankan hal ini. Kami merasa sangat kecewa,” ujar Hellois, Kamis (6/3/2025).
Sebagai tindak lanjut dari kekecewaan ini, APA telah bertemu dengan Asisten II, Asisten III, dan Kabag BKDSM Kabupaten Mimika untuk membahas nasib peserta Amungme-Kamoro yang gugur dalam seleksi SKB.
Pj Bupati Mimika dan Pj Sekda harus segera turun tangan serta memfasilitasi pertemuan resmi guna mencari solusi terbaik bagi peserta AK yang tidak lolos seleksi.
“Kami berharap Bapak Pj Bupati dan Pj Sekda segera mengambil kebijakan khusus untuk AK, karena jumlah peserta dari Amungme-Kamoro yang mengikuti SKB sebenarnya tidak banyak,” tegasnya.
Selain meminta intervensi eksekutif, Hellois juga mendesak DPRD Kabupaten Mimika agar segera mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Amungme-Kamoro dalam seleksi CPNS.
“Kami berharap DPRD sebagai perwakilan rakyat dapat menindaklanjuti aspirasi ini. Jika hak-hak masyarakat Amungme-Kamoro tidak diakomodir, maka kami meminta agar penerimaan formasi tahap kedua untuk P3K ditunda dulu. Masalah ini harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum seleksi baru dibuka,” ujarnya.