TIMIKA, NemangkawiPos.com – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa, menyatakan keprihatinannya terhadap masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan pasar.
Ia mengungkapkan bahwa banyak sampah yang menumpuk di area pasar bukan hanya berasal dari aktivitas perdagangan, melainkan juga dibawa dari luar oleh pengunjung.
“Masih banyak masyarakat yang ketika pergi belanja justru membawa sampah dari rumah dan membuangnya di pasar. Jadi volume sampah bukan hanya dari aktivitas pasar saja,” ujar Petrus saat ditemui di Timika, Senin (19/5/2025).
Petrus menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan, seperti edukasi kepada para pedagang dan pengunjung pasar, serta pembersihan menggunakan alat berat. Namun, rendahnya kesadaran masyarakat menjadi tantangan besar dalam menjaga kebersihan pasar.
“Kalau terus-menerus mengandalkan alat berat, biaya operasionalnya besar. Sementara, anggaran pengelolaan sampah kita berada di bawah satu miliar rupiah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa saluran primer dan got-got di sekitar pasar kini sudah banyak yang tertutup oleh sampah, sehingga menghambat aliran air dan meningkatkan risiko banjir serta pencemaran lingkungan.
Sebagai langkah antisipatif, pihaknya telah menyurati Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera melakukan perbaikan saluran air.
Selain itu, Disperindag juga bekerja sama dengan Dinas Kominfo untuk menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan melalui mobil informasi keliling.
“Kami sudah keliling pasar dan menyampaikan langsung kepada para pedagang tentang dampak sampah terhadap lingkungan. Kami juga minta dukungan dari Dinas PU untuk pembenahan infrastruktur,” ungkapnya.
Petrus menegaskan bahwa keberhasilan penanganan sampah sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.
“Sudah berkali-kali kami imbau. Tapi kalau masyarakat tidak sadar, sekeras apapun kami bekerja, masalah sampah ini tidak akan selesai,” pungkasnya.