TIMIKA, Nemangkawipos.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Primus Natikapereyau, bersama anggota DPRK Yan Piterson Laly, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kampung Atuka, Distrik Mimika Tengah, pada Sabtu (22/7/2025). Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau langsung pelayanan publik di SD Negeri Atuka, SMP Negeri Atuka, serta Puskesmas Atuka.
Dalam pertemuan bersama warga dan pihak sekolah, sejumlah persoalan mendasar kembali disampaikan, terutama menyangkut fasilitas pendidikan yang belum memadai.
Modestus Meraweyau, perwakilan Komite Sekolah Atuka, mengungkapkan bahwa usulan pembangunan MCK, perumahan guru, perahu operasional, asrama siswa, perbaikan jalan menuju sekolah, serta renovasi perumahan dinas telah disampaikan berulang kali, namun hingga kini belum mendapat respons konkret dari pemerintah.
“Usulan ini sudah kami sampaikan empat kali, tetapi belum ada realisasi. Ini kebutuhan mendesak bagi kami di Atuka. Anak-anak butuh asrama, guru perlu tempat tinggal layak, dan akses jalan ke sekolah harus diperbaiki,” kata Modestus.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRK Mimika Primus Natikapereyau menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Atuka dan mendorong realisasinya melalui instansi teknis terkait.
“Apa yang dikeluhkan warga menyangkut generasi kita dan masa depan anak-anak Mimika. Itu akan kami perjuangkan. Jika tidak bisa masuk di anggaran perubahan, akan kami dorong di anggaran induk,” ujar Primus.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan menemui Bupati dan Wakil Bupati Mimika untuk membicarakan secara langsung alokasi anggaran pembangunan, khususnya di wilayah pesisir dan pegunungan yang masih menghadapi keterbatasan layanan dasar.
Sementara itu, Anggota DPRK Mimika Yan Piterson Laly menyoroti kondisi fisik sekolah-sekolah di Atuka yang menurutnya sangat memprihatinkan. Ia menekankan perlunya penambahan ruang belajar, renovasi bangunan, serta perbaikan fasilitas MCK.
“Kami melihat kondisi SD dan SMP Negeri Atuka, dan permasalahannya hampir sama. Ruang belajar kurang, gedung perlu direnovasi, dan MCK sekolah sangat tidak layak. Ini harus menjadi perhatian dalam pembahasan anggaran perubahan yang akan segera dimulai,” jelas Yan.
Yan juga menyoroti proyek renovasi yang sebelumnya dikerjakan oleh pihak ketiga, namun hasilnya tidak terlihat di lapangan. Ia menegaskan akan meminta klarifikasi dari Dinas Pendidikan.
“Kami akan cek siapa pihak ketiga yang mengerjakan renovasi di sekolah tersebut. Sayangnya, di lapangan tidak terlihat apa yang sudah diperbaiki. Ini harus ditindaklanjuti secara serius,” tegasnya.