TIMIKA, Nemangkawipos.com – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika terus mendorong peningkatan pelayanan kesehatan agar berjalan maksimal demi kepuasan masyarakat. Hal ini dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama unsur layanan kesehatan se-Kabupaten Mimika.
Ketua Komisi III, Herman Gafur, menyebut sebagian besar aspirasi dari kepala puskesmas berkaitan dengan kebutuhan infrastruktur, seperti gedung, transportasi, dan tempat tinggal tenaga medis.
“Transportasi sangat penting, terutama bagi puskesmas di wilayah pesisir dan pegunungan yang sering terkendala akses,” ungkap Herman kepada Nemangkawipos.com usai rapat dengar pendapat di Gedung Serbaguna DPRK Mimika, Rabu (17/9/2025).
Ia menambahkan, aspirasi juga menyangkut fasilitas lintas sektoral seperti posyandu. “Kami berharap pemerintah kampung bisa menyiapkan lokasi agar setiap kampung memiliki posyandu yang layak untuk menunjang layanan kesehatan,” katanya.
Komisi III juga menyoroti kondisi RSUD Mimika. Menurut Herman, masih terjadi penumpukan pasien di UGD karena sosialisasi layanan yang belum maksimal.
“Kami dorong agar layanan kesehatan bisa terkoneksi dengan baik, termasuk regulasi agar beberapa puskesmas dapat beroperasi 24 jam,” tegasnya.
Selain itu, Komisi III meminta agar pemekaran puskesmas segera dipertimbangkan, terutama di wilayah dengan beban pasien tinggi seperti Puskesmas Pasar Sentral, Limau Asri, dan Bhintuka. Untuk RS Waa Banti, akses transportasi disebut masih menjadi kendala utama.
“Kami ingin pelayanan di Waa Banti bisa lebih maksimal agar masyarakat sekitar tetap terlayani,” jelasnya.
Herman menegaskan, Komisi III berkomitmen menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan dalam RDP ini sebagai program prioritas tahun 2026.
“Kami akan kawal dalam rapat kerja bersama Dinkes, agar rencana kerja mereka benar-benar mengakomodir aspirasi yang sudah masuk,” pungkasnya.