Example floating
Example floating
Example 728x250
pemerintah kabupaten Mimika

Dorong Ekonomi dan Tekan Stunting, Peternak Ayam Petelur OAP Mimika Dapat Pelatihan

247
×

Dorong Ekonomi dan Tekan Stunting, Peternak Ayam Petelur OAP Mimika Dapat Pelatihan

Sebarkan artikel ini

Capt: Tak Hanya Ekonomi, Program Ayam Petelur untuk OAP Mimika Juga Sasar Perbaikan Gizi. Foto/Nemangkawipos.com

Example 468x60

TIMIKA, Nemangkawipos.com – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menggelar pelatihan budidaya ayam petelur bagi peternak Orang Asli Papua (OAP). Program ini tidak hanya menyasar peningkatan ekonomi warga, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menekan angka stunting di Mimika.

Plt Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Yuliana, menjelaskan pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat OAP mengenai budidaya ayam petelur yang baik.

“Selain teknik beternak, peserta juga dibekali pelatihan kewirausahaan agar dapat mengembangkan usaha dan memperoleh nilai ekonomi lebih,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga :

Ia menambahkan, program ini dijalankan bersama Dinas Kesehatan dan OPD terkait untuk menekan angka gizi buruk di Mimika.

“Kami berkolaborasi guna menurunkan angka stunting di daerah ini,” kata Yuliana.

Selain pelatihan, para peternak juga menerima bantuan berupa vitamin, disinfektan, serta antibiotik hewan dalam jumlah terbatas untuk meringankan biaya pemeliharaan ternak.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Yetty, menegaskan penggunaan antibiotik ditekan seminimal mungkin agar kualitas telur tetap terjaga.

“Peternak binaan kami hampir tidak menggunakan antibiotik. Kami lebih menekankan pada kualitas pemeliharaan, seperti pakan yang baik dan menjaga kebersihan kandang, agar ayam tetap sehat tanpa perlu antibiotik,” jelasnya.

Menurutnya, secara fisik telur dari ayam yang diberi antibiotik dan yang tidak memang tampak sama, tetapi kualitasnya berbeda.

“Kami selalu memantau peternak di Mimika, memastikan manajemen pemeliharaan berjalan dengan baik, karena telur ini nantinya akan dikonsumsi masyarakat,” tutup drh Yetty.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *