Dessy Putrika: MBG Bukan Sekadar Gizi Anak, tapi Mesin Ekonomi Daerah

TIMIKA, Nemangkawipos.com – Rapat Paripurna IV Masa Sidang III DPRD Kabupaten Mimika dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi sekaligus penutupan pembahasan APBD Perubahan Kabupaten Mimika Tahun Anggaran 2025 berlangsung di ruang rapat lantai II Kantor DPRK Mimika, Jumat (22/8/2025).

Dalam sidang tersebut, Anggota DPRK Mimika, Dessy Putrika Ross Rante, SE, menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah.

Menurutnya, program ini tidak hanya bermanfaat bagi pemenuhan gizi anak-anak sekolah, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Program MBG adalah investasi penting bagi masa depan bangsa. Selain memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi layak untuk mendukung tumbuh kembang dan prestasi belajar, MBG juga dapat menggerakkan perekonomian lokal melalui keterlibatan petani, nelayan, peternak, serta pelaku UMKM sebagai penyedia bahan pangan,” ujar politisi Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut, ia menegaskan perlunya peran pemerintah daerah dalam pengaturan harga bahan pangan, agar tidak terjadi lonjakan harga yang merugikan masyarakat. Dengan pengaturan yang tepat, pasokan makanan terjamin, pelaku usaha lokal terlindungi, dan program MBG bisa berjalan berkelanjutan.

“Pemerintah harus hadir mengatur ritme harga dan menyesuaikan kebutuhan agar semua tercapai sesuai harapan, serta memastikan tidak ada permainan harga,” tegas Dessy.

Ia juga menambahkan, DPRK siap mengawal agar program MBG dapat diintegrasikan dalam perencanaan dan penganggaran daerah. Dengan demikian, rantai pasok pangan dari masyarakat lokal bisa terserap maksimal, membuka peluang usaha baru, sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat.

“Kami optimistis, bila dilaksanakan dengan transparan, tepat sasaran, memberdayakan potensi lokal, serta diiringi pengaturan harga bahan baku yang stabil, MBG tidak hanya akan menyehatkan generasi muda, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi keluarga di daerah,” pungkasnya.