Example floating
Example floating
Example 728x250
pemerintah kabupaten Mimika

Bupati Rettob Tegaskan Reformasi Pendidikan: Tidak Boleh Ada Lagi Anak SD dan SMP yang Tak Bisa Membaca

211
×

Bupati Rettob Tegaskan Reformasi Pendidikan: Tidak Boleh Ada Lagi Anak SD dan SMP yang Tak Bisa Membaca

Sebarkan artikel ini

Capt: Bupati kabupaten Mimika Johannes Rettob. Foto/Redaksi

Example 468x60

TIMIKA, NemangkawiPos.com – Bupati Mimika, Johannes Rettob, menegaskan komitmennya untuk mereformasi dunia pendidikan di Kabupaten Mimika. Salah satu fokus utama reformasi ini adalah menghapus buta huruf di kalangan siswa SD dan SMP.

“Kami tidak ingin lagi mendengar anak SD atau SMP yang belum bisa membaca. Ini saatnya pendidikan di Mimika bangkit dengan sistem yang terstruktur, mulai dari akar masalah,” tegas Bupati Rettob dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025).

Example 300x600

Pernyataan tersebut menjadi bagian dari peluncuran program revitalisasi pendidikan, yang diusung sebagai agenda prioritas Pemerintah Kabupaten Mimika.

Baca Juga :

Program ini bertumpu pada tiga pilar utama:

Peningkatan kualitas guru melalui rekrutmen dan pelatihan tenaga pendidik yang kompeten.

Penyempurnaan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan nasional, termasuk penguatan keterampilan praktis bagi siswa.

Perbaikan infrastruktur pendidikan, khususnya pembangunan dan renovasi sekolah di wilayah-wilayah terpencil.

“Pendidikan harus dimulai dari kampung, bukan sekadar seremonial,” ujarnya menekankan pentingnya pemerataan layanan pendidikan.

Bupati Rettob juga membuka wacana penerapan sistem full-day school (sekolah sepanjang hari) sebagai strategi meningkatkan intensitas belajar siswa. Namun, ia menegaskan bahwa konsep ini masih dalam tahap kajian dan akan diuji coba terlebih dahulu di sekolah-sekolah percontohan.

“Waktu kami terbatas, tetapi ini masuk dalam agenda prioritas,” ujarnya.

Sebagai target jangka menengah, Bupati Rettob mencanangkan Mimika sebagai kabupaten dengan indeks pendidikan terbaik di Papua dalam lima tahun ke depan. Untuk itu, ia menegaskan perlunya pelibatan aktif semua pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pendidikan, kepala sekolah, serta tokoh masyarakat dalam penyusunan rencana strategis pendidikan yang berkelanjutan.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buka Whastap
Klik disini Untuk Hubungi Kami ?
Admin Nemangkawi Pos
Hello Kak
Ada Yang Bisa Kami Bantu?