Example floating
Example floating
Example 728x250
DPRpemerintah kabupaten Mimika

Biar Harga Daging Turun, DPRK Dorong Mimika Produksi Pakan Sendiri

94
×

Biar Harga Daging Turun, DPRK Dorong Mimika Produksi Pakan Sendiri

Sebarkan artikel ini

Capt: Suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRK Mimika bersama OPD teknis di ruang Serbaguna DPRK Mimika, Kamis (11/9/2025). Foto: Stendy

Example 468x60

TIMIKA, Nemangkawipos.com – Komisi II DPRK Mimika mendorong agar produksi pakan ternak dilakukan secara mandiri di daerah, tanpa bergantung pada pasoklan dari luar Timika. Dorongan ini muncul dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Dinas Pertanian serta Dinas Peternakan, Kamis (11/9/2025), sebagai upaya menekan tingginya harga daging dan bibit babi di Mimika.

Rapat dipimpin Ketua Komisi II Dolfin Beanal, didampingi Wakil Ketua Mariunus Tandiseno, Sekretaris Adrian Andhika Thie, dan anggota Merry Pongutan serta Billianus Zoani. Hadir pula Kadis Peternakan drh. Sabelina Fitriani dan Kadis Pertanian Alice Wanma beserta jajaran.

Ketua Komisi II Dolfin Beanal menekankan pentingnya menyatukan persepsi antara DPRK dan OPD teknis agar program tidak tumpang tindih.

Baca Juga :

“Kalau ada OPD berbeda namun programnya sama, lebih baik dikolaborasikan agar menghasilkan program positif yang benar-benar bermanfaat. Misalnya, produksi pakan ternak untuk menekan harga daging dan bibit babi di Mimika,” tegas Dolfin.

Wakil Ketua Komisi II, Mariunus Tandiseno, menambahkan bahwa produksi pakan lokal dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat.

“Kami berkomitmen bukan hanya bicara, tetapi menghadirkan karya nyata. Dengan memproduksi pakan sendiri, harga bibit dan daging babi bisa ditekan,” ujarnya.

Sekretaris Komisi II, Adrian Andhika Thie, menilai tingginya harga pakan menjadi penyebab mahalnya daging dan bibit babi.

“Kalau pakan bisa diproduksi sendiri, maka harga daging termasuk ayam potong tidak semahal sekarang. Kalaupun harus didatangkan dari luar, perlu ada subsidi pemerintah agar tidak memberatkan peternak,” katanya.

Kadis Pertanian Alice Wanma menyampaikan apresiasi atas dukungan DPRK. Menurutnya, hasil pertanian seperti jagung bisa menjadi bahan baku untuk mendukung produksi pakan ternak.

Sementara itu, Kadis Peternakan drh. Sabelina mengungkapkan bahwa rencana produksi pakan sebenarnya sudah pernah diupayakan, bahkan sempat dilakukan studi banding. Namun, program tidak berjalan karena keterbatasan anggaran dan mahalnya bahan baku.

“Prinsipnya kami mendukung. Akan kami usulkan kembali termasuk dari sisi anggaran, dan berharap Komisi II bisa mendorongnya,” jelasnya.

Ia juga menyebut harga daging babi di Timika kini sudah turun dari Rp250 ribu menjadi Rp180 ribu per kilogram, sementara harga bibit babi turun dari Rp15 juta menjadi Rp8–9 juta per ekor.

Terkait program pakan ternak babi, Komisi II bersama OPD teknis sepakat akan berkoordinasi lebih lanjut, termasuk menentukan lokasi studi banding sebelum program dijalankan.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *