TIMIKA, Nemangkawipos.com – Video viral mobil operasional Polsek Tembagapura yang diduga dijadikan taksi gelap menuai sorotan. Anggota DPR Papua Tengah, Araminus Omaleng, menegaskan praktik tersebut bukan hal baru dan sudah lama menjadi keluhan masyarakat.
“Saya melihat ini sudah jadi kebiasaan dari tahun ke tahun. Anggota yang seharusnya menjaga keamanan malah menjadikan akses Timika–Tembagapura sebagai lahan bisnis,” kata Araminus melalui video berdurasi 3 menit 40 detik yang diterima Nemangkawipos.com, Selasa (9/9/2025) malam.
Ia meminta Kapolda Papua segera mengusut tuntas kasus ini dan memastikan jalur transportasi ke sejumlah kampung di Tembagapura—seperti Waa, Banti, Arwanop, dan Opitawak—tidak lagi dipersulit.
“Selama ini masyarakat merasa setengah mati naik turun dari Tembagapura ke Timika. Jalur ini bahkan dicap sebagai zona merah. Saya minta dilakukan evaluasi agar akses ekonomi bisa kembali berputar dan masyarakat tidak terus dibebani biaya yang tidak semestinya,” tegasnya.
Araminus juga menyoroti keterisolasian warga di bawah kaki gunung akibat kebijakan transportasi yang dianggap mempersulit. Ia mendesak aparat keamanan, termasuk TNI dan Danramil, agar benar-benar fokus menjaga ketertiban, bukan mencari keuntungan.
“Yang bertugas di atas itu harus betul-betul bekerja untuk keamanan, bukan menguras masyarakat dengan bisnis gelap,” pungkasnya.