Example floating
Example floating
pemerintah kabupaten Mimika

Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru, Pemkab Mimika Gelar Gerakan Pangan Murah di Empat Lokasi

×

Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru, Pemkab Mimika Gelar Gerakan Pangan Murah di Empat Lokasi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TIMIKA, Nemangkawipos.com – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kabupaten Mimika bergerak cepat menstabilkan harga dan menjamin ketersediaan bahan pangan. Melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali digelar sebagai langkah konkret pengendalian inflasi di masa Advent.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mimika, Yulius Koga, Sabtu (6/12/2025), mengatakan GPM Desember 2025 telah dimulai dari Gereja Katolik Santo Petrus SP 3 dan akan dilaksanakan di empat lokasi hingga akhir bulan.

“Setelah SP 3, kegiatan berlanjut di Pau Mako atau Mapurujaya, kemudian Distrik Wania, dan ditutup di Pasar Lama sebagai lokasi terakhir. Ini sekaligus menutup rangkaian GPM tahun 2025,” ujar Yulius.

Ia menjelaskan, GPM tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru, tetapi juga menjadi instrumen pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi. Berdasarkan data November 2025, inflasi Mimika tercatat sebesar 1,7 persen.

“Beberapa komoditas sempat mengalami kenaikan harga, seperti ikan lemah, semangka, kangkung, dan cabai rawit yang mulai naik sejak beberapa hari terakhir,” jelasnya.

Meski demikian, Yulius memastikan stok pangan utama dalam kondisi aman. Untuk komoditas bawang merah dan bawang putih, DKP Mimika telah mengamankan pasokan sebanyak 15 ton melalui kerja sama langsung dengan petani di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Stok bawang aman. Pantauan kami di distributor beras dan komoditas lainnya juga menunjukkan ketersediaan yang cukup hingga Natal dan Tahun Baru,” tegasnya.

Selain Gerakan Pangan Murah, masyarakat juga dapat memanfaatkan pasar harga distributor yang akan digelar pada 18–19 Desember 2025 di kawasan Emeneme. Dalam kegiatan tersebut, harga komoditas dijual sesuai harga distributor, yang relatif lebih rendah dibanding harga pasar umum.

“Ini bukan pasar murah pemerintah, tetapi masyarakat tetap bisa berbelanja dengan harga yang lebih terjangkau,” tambah Yulius.

Untuk komoditas khas Natal seperti daging babi, Yulius menyebutkan harganya saat ini masih stabil di kisaran Rp250 ribu per kilogram. DKP Mimika masih menunggu persetujuan lanjutan untuk memasukkan komoditas tersebut dalam daftar penyediaan pasar murah.

Di akhir keterangannya, Yulius mengimbau masyarakat agar bahan pangan yang dibeli melalui GPM digunakan untuk kebutuhan keluarga dan tidak diperjualbelikan kembali. Ia juga mengajak seluruh warga menjaga semangat toleransi.

“Bagi masyarakat yang tidak merayakan Natal, kami harap bisa memberi kesempatan kepada saudara-saudara kita yang merayakan. Namun dalam pelayanan GPM, kami tetap melayani semua tanpa membedakan agama maupun latar belakang,” pungkasnya.

Penulis: Stendy Editor: Redaksi
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *