TIMIKA, Nemangkawipos.com – Persoalan sampah di Distrik Mimika Baru kian mengkhawatirkan. Sebagai langkah solutif, pemerintah distrik mulai menerapkan sistem pengambilan sampah langsung dari rumah warga, sekaligus memperkenalkan tempat sampah besi khusus plastik di sejumlah titik strategis.
Sebelumnya, Distrik Mimika Baru telah mengoperasikan bank sampah di tiga lokasi, yakni di Lapangan Jayanti dan dua titik di Jalan Busiri tembus Petrosea. Kini, sebanyak 24 petugas kebersihan dikerahkan untuk mengambil sampah dari rumah ke rumah.
Sampah organik ditampung di belakang kantor distrik, sementara limbah anorganik dimanfaatkan untuk menimbun bekas galian material di wilayah SP2.
Kepala Distrik Mimika Baru, Joel Luhukay, menjelaskan langkah ini diambil karena keterbatasan daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Iwaka yang kini hanya tersisa sekitar empat hektar.
“TPA kita hampir penuh. Karena itu, kami mencari alternatif dengan memanfaatkan lokasi bekas galian material. Kami sudah berkoordinasi dengan pemilik lahan dan mendapat izin untuk membuang limbah ke sana,” jelas Joel, Kamis (25/9/2025).
Ia juga mengimbau warga agar tidak lagi membuang sampah sembarangan.
“Cukup letakkan sampah di depan rumah, nanti petugas kami yang mengambil sesuai jadwal,” tambahnya.
Selain itu, Pemkab Mimika melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga tengah menyiapkan program bank sampah. Joel menyebutkan pihaknya masih menunggu arahan teknis agar tidak terjadi tumpang tindih.
“Kita sedang bahas, mana yang akan dijalankan, bank sampah milik Distrik Mimika Baru atau dari DLH. Sampai sekarang kami belum mendapat petunjuk teknis,” ujarnya.
Di sisi lain, Distrik Mimika Baru mulai memperkenalkan tempat sampah besi khusus plastik. Sebanyak 20 unit diproduksi, 10 di antaranya sudah terpasang di pusat perbelanjaan, hotel, tempat ibadah, dan sekolah. Sisanya segera menyusul, mengingat tingginya permintaan masyarakat.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Distrik Mimika Baru dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang lebih baik.