TIMIKA, Nemangkawipos.com – Menyikapi insiden di area tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia, mantan Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Mahasiswa Tambang Indonesia (2014–2016), Deby Santoso, menyampaikan dukungan moril terhadap upaya evakuasi tujuh pekerja yang terdampak. Dukungan tersebut disampaikan pada Kamis (18/9/2025) di salah satu kafe di Timika, Papua Tengah.
Deby mengungkapkan keprihatinannya atas insiden longsor yang terjadi akibat faktor force majeure di area tambang bawah tanah Freeport, yang secara karakteristik memang memiliki tingkat kerumitan tinggi.
Ia mengapresiasi PT Freeport Indonesia yang dinilainya telah menerapkan prinsip-prinsip Good Mining Practice dengan prosedur pertambangan yang bertanggung jawab, aman, efisien, dan berkelanjutan. Menurutnya, perusahaan juga sangat bertanggung jawab dalam menjalankan proses evakuasi terhadap karyawan yang terjebak.
“Saya mengajak semua pihak memberikan dukungan moril dan doa agar kejadian ini cepat teratasi dan para miners segera ditemukan,” ujar Deby.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa dalam dunia pertambangan, selalu ada risiko kejadian tak terduga seperti gempa bumi, banjir, longsor, pergerakan tanah, maupun cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan efek domino.
Sebagai mantan Wasekjen Perhimpunan Mahasiswa Tambang Indonesia, Deby menyampaikan apresiasi atas langkah cepat PT Freeport Indonesia dalam merespons keadaan darurat, termasuk penghentian sementara produksi demi memaksimalkan upaya penyelamatan pekerja.