Example floating
Example floating
Example 728x250
HUKRIM

Puluhan Pekerja PT HAL Ditelantarkan, Termasuk OAP: Kondisi Memprihatinkan, Sebagian Masih Terlunta di Jakarta

94
×

Puluhan Pekerja PT HAL Ditelantarkan, Termasuk OAP: Kondisi Memprihatinkan, Sebagian Masih Terlunta di Jakarta

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TIMIKA, Nemangkawipos.com – Kasus penelantaran tenaga kerja oleh PT Honai Ajikwa Lorentz (HAL) semakin mencuat. Tak hanya pekerja Orang Asli Papua (OAP), sejumlah pekerja non-OAP juga mulai angkat suara, mengaku tidak hanya ditelantarkan selama pelatihan, tetapi juga tidak menerima hak-hak mereka selama bekerja.

Salah satu pekerja, Dhania Dini Ervianti, mengungkapkan bahwa sebanyak 54 orang diberangkatkan ke Sidoarjo, Jawa Timur, dalam tiga gelombang pada 19, 20, dan 24 Januari 2025 untuk mengikuti pelatihan. Para peserta awalnya diinapkan di Hotel Sofia Juanda, dan mengikuti pelatihan soft skill dari 28 Januari hingga 1 Februari 2025, difasilitasi oleh Lembaga Pusat Bantuan Mediasi GKI.

Example 300x600

“Awalnya semua berjalan lancar,” ujar Dhania, saat ditemui wartawan, Rabu (9/4/2025).

Baca Juga :

Namun, setelah pelatihan manajemen K3 pada 10–17 Februari 2025, seluruh kegiatan dihentikan secara mendadak sejak 18 Februari, tanpa alasan yang jelas. Keadaan memburuk pada 23 Februari ketika pihak hotel mengusir para peserta karena tunggakan pembayaran sebesar Rp534 juta lebih oleh PT HAL.

Mereka kemudian dipindahkan sementara ke sekolah yayasan di Sidoarjo dan satu malam di Hotel Permata, sebelum diberangkatkan ke Sukoharjo dan Jakarta menggunakan bus milik TNI AU dan bus pariwisata. Di Jakarta, mereka menginap di Midtown Residence Apartment, namun tanpa kegiatan pelatihan apapun.

Pada 28 Februari, rombongan dibawa ke Vila Braja Musti, Cianjur, dan menghadapi kondisi memprihatinkan. Tidak ada penanggung jawab yang mendampingi, konsumsi tidak teratur, bahkan beberapa peserta harus memetik sayur liar untuk dimasak, karena dana konsumsi tidak dikirim.

“Banyak teman jatuh sakit karena gangguan lambung. Kami betul-betul telantar,” ungkap Dhania.

Pada 9 Maret, perwakilan pekerja bertemu Direktur PT HAL yang menjanjikan pemulangan ke Timika untuk melanjutkan pelatihan. Namun, janji itu tak ditepati. Keesokan harinya mereka justru dikembalikan ke Jakarta dan kembali tidak mendapatkan kegiatan apapun.

Sampai kini, baru 15 orang yang dipulangkan, sementara 34 lainnya, mayoritas OAP, masih terlunta-lunta dan kini ditampung di Asrama IPMAMI Jakarta.

Nanang Abdurahman, Wakil Head Officer Bisnis Development PT HAL, mengaku kecewa dan dirugikan, karena manajemen perusahaan tidak memberikan kejelasan.

“Saya sudah coba hubungi Direktur PT HAL, Fenti Widiawati, tapi tidak ada respons. Kami tidak tahu di mana manajemen sekarang,” kata Nanang.

Ia menambahkan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke DPRK Mimika untuk mencari solusi, terutama pemulangan para pekerja yang masih terlantar di Jakarta.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buka Whastap
Klik disini Untuk Hubungi Kami ?
Admin Nemangkawi Pos
Hello Kak
Ada Yang Bisa Kami Bantu?