TIMIKA, nemangkawipos.com — Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dari kalangan pejabat Eselon II, III, dan IV menggelar aksi demo di Kantor Pusat Pemerintah (Puspem) Mimika, Papua Tengah, Jumat (20/12/2024).
Dalam aksi tersebut, para ASN membentangkan spanduk berisi tuntutan pencopotan Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito, yang mereka nilai gagal membenahi birokrasi ASN di daerah tersebut.
Menanggapi aksi tersebut, Pj Bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito mempertanyakan kelayakan ASN untuk menuntut jabatan.
Menurutnya, ASN seharusnya memahami bahwa jabatan adalah amanat yang diberikan oleh pimpinan, bukan hak yang bisa diminta atau dipaksakan.
“Pantaskah seorang ASN menuntut jabatan? Harusnya mereka mengerti bahwa jabatan itu adalah amanat dari pimpinan,” ujar Valentinus melalui sambungan telepon kepada nemangkawipos.com , Jumat (20/12/2024).
Valentinus menjelaskan bahwa ASN yang memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan pasti akan dipertimbangkan untuk menduduki jabatan tertentu.
Ia mempertanyakan apakah ASN yang berdemo telah menjalankan tugas dengan baik dan memenuhi syarat untuk jabatan yang mereka tuntut.
“Kalau semua pegawai bisa menuntut jabatan, maka semua pegawai akan jadi pejabat. Lalu siapa yang akan jadi staf?” katanya.
Menurut Valentinus, penataan birokrasi dilakukan karena banyak pejabat yang sebelumnya menduduki posisi yang tidak sesuai dengan pangkat dan kompetensi mereka.
Ia menegaskan bahwa dirinya hanya mengikuti kebijakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang melarang pelantikan atau mutasi pegawai enam bulan sebelum dan sesudah pelantikan kepala daerah, kecuali dengan izin Mendagri.
“Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah menegaskan bahwa tidak ada pelantikan atau mutasi pegawai tanpa izin dari Mendagri,” jelasnya.
Valentinus juga mengapresiasi ASN dari suku Amungme dan Kamoro yang tidak ikut dalam aksi demo tersebut. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa mereka lebih memahami aturan terkait jabatan ASN dibandingkan para demonstran.
“Saudara-saudara kita dari Amungme dan Kamoro lebih mengerti aturan dibanding mereka yang demo tadi. Saya bersyukur akan hal itu,” pungkasnya.