MIMIKA – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPK2KB) Provinsi Papua Tengah menggelar sosialisasi mengenai Ante Natal Care (ANC) Terintegrasi guna menurunkan angka kematian ibu.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 90 bidan dan 20 dokter yang bertugas di wilayah Papua Tengah. Acara ini terselenggara atas kerja sama dengan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan dihadiri oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maupun Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Mimika, dan
Kepala Dinas Kesehatan Papua Tengah, dr.Silwanus A Sumule,Sp.OG (K), MH,Kes, menjelaskan bahwa ANC Terintegrasi merupakan pendekatan baru untuk menurunkan angka kematian ibu di Papua Tengah.
“Pada prinsipnya, ANC selama ini sudah dilakukan, namun dengan pendekatan terintegrasi, pemeriksaan tidak hanya mencakup pemeriksaan fisik rutin, tetapi juga ditambah dengan pemeriksaan USG untuk mendeteksi risiko kehamilan sedini mungkin,” kata Silwanus A Sumule,Sp.OG (K), MH,Kes, saat ditemui usai membawakan materi, Selasa (19/11/2024).
Modul komprehensif dan fokus pada pencegahan dalam kegiatan ini, seluruh peserta akan mempelajari 22 modul yang mencakup berbagai aspek penting dari kesehatan ibu dan anak, seperti pemeriksaan kehamilan, deteksi dini penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, infeksi (HIV, sifilis, hepatitis), hingga keracunan kehamilan. Selain itu, modul juga mencakup edukasi mengenai alat kontrasepsi pasca-melahirkan.
“Hari ini kami menyelesaikan 11 modul dan besok akan dilanjutkan hingga selesai 22 modul,” ujar dr. Sumule
Para dokter juga akan dilatih melakukan pemeriksaan USG untuk mendeteksi kesehatan ibu dan janin sejak trimester pertama (0-3 bulan) hingga trimester ketiga.
Sementara itu, komunikasi melalui buku KIA merupakan salah satu alat penting yang digunakan dalam pendekatan ini adalah Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang telah direvisi untuk mendukung proses pencatatan dan komunikasi.
“Petugas kesehatan, baik dokter maupun bidan, akan mencatat seluruh hasil pemeriksaan di buku ini. Tujuannya adalah agar ada komunikasi yang baik antara petugas kesehatan dan keluarga pasien,” kata dr. Sumule.
Ia berharap kedepan dengan pendekatan ANC Terintegrasi, Dinas Kesehatan Papua Tengah berharap dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi secara signifikan. Deteksi dini dan penanganan segera diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut.
“Upaya ini merupakan komitmen kami untuk memastikan kesehatan ibu dan anak terjaga dengan baik, khususnya di Papua Tengah,” tutup dr. Sumule.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari sejak tanggal 19-20 November 2024.