TIMIKA, nemangkawipos.com – Tokoh Intelektual Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Yohanes Kemong, mengingatkan agar Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat dan PMI Provinsi Papua tidak menjadikan organisasi tersebut sebagai alat politik.
Menurutnya, PMI adalah lembaga kemanusiaan yang seharusnya melayani semua rakyat tanpa membedakan latar belakang politik.
“PMI adalah milik dan untuk semua rakyat, sehingga janganlah organisasi ini digunakan untuk kepentingan politik. Sebagai lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan, PMI seharusnya tetap netral dan fokus pada tugasnya,” katanya. (14/09/2024)
Yohanes meminta PMI Pusat dan PMI Provinsi Papua untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pengurus PMI Kabupaten Mimika, terutama dengan situasi di mana Ketua PMI Kabupaten Mimika juga mencalonkan diri sebagai Bupati Mimika.
Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa kegiatan PMI tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik pribadi yang dapat merusak citra organisasi.
“Pengurus PMI Pusat dan PMI Provinsi Papua harus melihat langsung kondisi di lapangan dan memastikan bahwa PMI tetap berpegang pada prinsip kemanusiaan. Kita tidak ingin ada kesan bahwa PMI terlibat dalam politik praktis, karena itu akan merugikan kita semua,” ungkapnya.
Yohanes menambahkan bahwa semua pihak, termasuk anggota PMI, perlu memahami bahwa keputusan dan kebijakan yang diambil oleh organisasi tersebut harus selalu berorientasi pada kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan politik semata.
Dengan menegaskan pentingnya netralitas PMI, Yohanes berharap agar seluruh anggota dan pengurus PMI bekerja sama untuk menjaga integritas organisasi demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PMI di Kabupaten Mimika.
