WAMENA, nemangkawipos.com – Sejumlah massa gelar aksi di depan kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan pada Rabu (1/11/2023), menuntut agar pemerintah provinsi membuka seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 secara offline.
Aksi ini dipimpin oleh Bung Yusup Yikwa, selaku Ketua Forum Pribumi Papua Pegunungan dan sekaligus penanggung jawab aksi para pencari kerja (pencaker) terdidik.
Dalam orasinya, Yusup Yikwa menegaskan pentingnya menyelenggarakan seleksi CPNS secara offline, mengingat masih ada beberapa wilayah di Papua Pegunungan yang terkendala akses internet dan jaringan yang belum memadai.
“Kami menuntut agar pemerintah memperhatikan kondisi ini. Banyak calon pelamar yang tidak memiliki akses internet yang baik untuk mengikuti seleksi secara daring, sehingga kami meminta agar seleksi CPNS dibuka secara offline,” tegas Yusuf Jumat, (23/08/2024)
Selain itu, Yikwa juga menekankan bahwa seleksi offline akan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua warga Papua Pegunungan untuk berpartisipasi dalam rekrutmen CPNS, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
“Kita ingin semua warga, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti seleksi tanpa terkendala oleh teknologi,” tambahnya.
Yikwa juga menyampaikan berbagai tuntutan lain, termasuk transparansi dalam proses seleksi dan distribusi informasi yang lebih luas kepada masyarakat mengenai tahapan dan persyaratan yang perlu dipenuhi untuk mendaftar sebagai CPNS.
Aksi ini berlangsung damai dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan. Massa berharap agar usulan mereka didengar dan diindahkan oleh pemerintah provinsi, sehingga masyarakat Papua Pegunungan dapat memiliki kesempatan yang lebih baik dalam memasuki dunia kerja di sektor pemerintah.
Seiring dengan berjalannya aksi, pihak pemerintah Provinsi Papua Pegunungan diharapkan segera memberikan tanggapan dan klarifikasi terkait tuntutan masa untuk membuka seleksi CPNS secara offline.