TIMIKA, nemangkawipos.com – Dalam momentum pelaksanaan MTQ Se-Tanah Papua 2024, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mimika, menggelar kegiatan Dialog keumatan dengan mengangkat tema “Awal mula sejarah masuknya islam di Timika” yang dilaksanakan di Aula Dukcapil pada 18 Juni 2024.
Kegiatan diskusi tersebut secara resmi lansung dibuka oleh ketua LPTQ Kabupaten Mimika Dwi Cholifah. Selasa (18/06/2024).
Dalam sambutannya Dwi Cholifah menyampaikan, apresiasi yang luar biasa kepada anak-anak HMI yang telah menginisiasi kegiatan dialog sejarah awal mula masuknya IsIam di Timika.
Menurutnya, referensi tentang Islam masuk ke Timika, juga masih sangat minim sehingga saya juga tertarik untuk mengikuti ini sampai dengan berlansungnya dialog.
Dalam acara dialog keumatan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam ini, juga dihadiri oleh tokoh-tokoh Sentral keagamaan yang tidak hanya dari kaum muslim tapi juga dari Kristen dan Katolik.
Diantaranya tokoh-tokoh turut hadir sebagai narasumber antaranya, Abdul Muthalib (ketua Dewan Masjid Indonesia), Ignatius Addi (Ketua FKUB/Tokoh Katolik Mimika), Jefry C. Hutagalung (Tokoh Kristen/Sekum FKUB), Ibrahim Iba (Tokoh Majelis Muslim Papua) & La itam gredenggo (Ketua PHBI) dan tokoh-tokoh lainnya yang juga turut hadir dalam diskusi, Ketua BKPRI, Pak Ardi (DPRD terpilih Prov Papua Tengah), Sulijo (Guru SMA N 1 Mimika) & Kepala dinas dukcapil Mimika, serta beberapa anggota mahasiswa lainnya, PMKRI, BEM STKIP HERMON dan Jajaran anggota dan Kader HMI.
Dari pelaksanaan diskusi ini Memunculkan beberapa buah pikir segar sebagai tindak lanjut pasca kegiatan yang di gelar.
Selain itu, Muhammad Amin ketua cabang HMI Cabang Mimika menambahkan, poin penting dari kegiatan diskusi yang dilaksanakan ini, selain merupakan dari inisiatif Bidang Pemberdayaan Umat HMI Cabang Mimika, tetapi juga ini adalah langkah dalam merespon atau menjemput agenda- agenda keumatan ditanah ini.
Dari hasil paparan yang disampaikan oleh semua narasumber ada tiga rekomendasi dan perhatian serius HMI kedepannya sebagai kontribusi organisasi terhadap agenda keumatan nantinya.
1. Agama menjadi fondasi penting dalam membangun sebuah masyarakat yang berkemajuan, oleh karenanya menjaga keharmonisan dan kerukunan umat beragama sangat penting, karena sudah pasti agama memberi jalan yang baik bagi semua pengikutnya. Di Timika kita sangat mengenal SATU RUMAH LIMA KAMAR sebagaimana yang dijelaskan oleh ketua DMI yang ia peroleh lansung dari Almarhum klemen tinal. Satu Rumah lima kamar yang berarti Mimika ini adalah rumah besar yang harmonis, semua duduk bersama dengan masing-masing agama penganutnya.
2. Sejarah tentang islam masuk di tanah Papua lebih khusus di kabupaten Mimika ini mesti perlahan-lahan dibuat dalam bentuk karya tulis, entah itu karya ilmiah ataupun buku agar menjadi spirit yang dijaga dan dirawat untuk generasi dan anak cucu nantinya.
3. Kami merekomendasikan, sebagai hasil diskusi sore ini, yang juga bertempatan dengan idul adha dan momentum pelaksanaan MTQ Se-tanah Papua, agar secara empiris bersama para tokoh-tokoh muslim se-tanah Papua. Dapat mendorong kalender hari masuknya Al-Quran atau hari masuknya IsIam di Tanah Papua agar rumusan ini menjadi momentum bersejarah bagi umat IsIam yang ada di tanah Papua. (*)